Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Walikota Palu, Sigit Purnomo Syamsuddin Said atau yang akrab disapa Pasha baru saja mengunjungi kawasan pantai Anyer.
Bukan untuk berlibur kehadiran Pasha untuk membagikan pengalaman menangani bencana alam dalam sebuah acara bertajuk 'Launcing Program Kelentongan RRI Radio Tanggap Bencana'.
Maklum saja, Palu tempai ia mengabdi saat ini pernah ditimpa bencana tsunami yang hebat tahun 2018 lalu. Dan belum lama ini juga kawasan Pantai Anyer mengalami kejadian serupa.
"Ya, Alhamdulillah saya melalui kepala stasiun RRI Palu, Pak Zarau mengundang saya untuk hadir di Anyer, kegiatan tentang Launcing Kelentongan ya untuk Radio Tanggap Bencana," ucap Pasha Ungu dalam siaran pers yang diterim Tribunnews.com, Kamis (26/9/2019).
"Saya sempat tanya kemarin, saya ngapain ya? Ohh sebagai narasumber gitu kan, untuk berikan beberapa statment sekaitan tentang pola penanganan kebencanaan di kota Palu kemarin," ucapnya.
Meski kelentongan terbilang alat yang cukup tradisional di era sekarang ini.
Pasha merasa adanya kelentongan terbilang penting sebagi alarm peringatan akan adanya bencana alam.
"Kelentongan kalau dipakai dari zaman dulu itu kan sebagai peringatan ya, pukulan peringata. Biasanya kan itu di pakai untuk siskamling, apabila ada sesuatu yang darurat, pasti kita bunyikan kelentongan," ujar Pasha.
"Tapi kelentongan tadi kan kita maknai terkait masyarakat ini bisa tanggap akan bencana," bebernya.