Film Joker dianggap sangat kontroversial, bahkan disangkut pautkan dengan penembakan bioskop 'Aurora' hingga bermasalah secara moral sosial.
TRIBUNNEWS.COM - Film terbaru dari karakter ikonik Joker menuai berbagai masalah bahkan disangkutkan dengan tragedi penembakan hingga dianggap bermasalah secara moral sosial.
Dikutip dari Kompas.com pada (26/9/2019), keluarga dan sahabat dari para korban tewas penembakan bioskop di Aurora, Colorado, pada 2012, mengirim surat ke Warner Bros yang menyatakan keresahan mereka atas film Joker.
Penembakan tersebut diketahui terjadi saat film The Dark Knight Rises (2012) diputar.
Si penembak dengan rambut warna oranye kemerahan ketika itu mengatakan kepada polisi bahwa dia adalah Joker.
• Apakah Rating Joker Jadi Permasalahan Setelah Peluncurannya di Toronto International Film Festival?
• Kondisi Kejiwaan Joaquin Phoenix yang Perankan Joker, Jadi Gila Setelah Berat Badannya Turun 23 Kg
Hal ini berkaitan dengan Joker yang diperankan oleh Heath Ledger pada film milik DC Comics tersebut.
Bahkan diketahui korban penembakan bioskop Auroro menulis surat ke studio tersebut dan mengungkapkan kekhawatiran tentang penggambaran Arthur Fleck oleh Joaquin Phoenix ini.
Beberapa mengatakan film ini terlalu berbahaya pada masa saat ini dan percaya film Joker akan memotivasi orang lain yang berada dalam situasi yang sama seperti Arthur Flek untuk melakukan tindakan kekerasan.
Dikutip dari MovieWeb, Mike Senecal, ayah dari Katherine Senecal,korban penembakan bioskop Aurora di tahun 2012, tidak setuju dengan reaksi dan penyuratan tersebut.
Katherine Senecal waktu itu sedang menonton The Dark Knight Rises di bioskop Aurora ketika James Holmes menyerbu dengan membawa senapan dan mengenakan baju besi dan menembaki penonton film.
• Trailer & Sinopsis Film Danur 3: Sunyaruri, Munculnya Konflik Persahabatan Risa dengan Peter CS