Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nurul Hanna
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Segala cara dilakukan Nursyah, ibunda Indah Permatasari untuk menyadarkan putrinya itu. Termasuk, bersujud di kaki sang anak.
Nursyah menceritakan pada 16 Agustus 2018 lalu adalah tanda sang anak telah berubah.
Hari itu merupakan hari terburuk bagi Nursyah.
Saat itu, seakan ia melihat anaknya kesetanan atau dibawah pengaruh ghaib.
Pada tanggal itu, Nursyah berhasil menggagalkan rencana Indah yang ingin ikut ke kampung halaman Arie.
Nursyah tak mengizinkan, lantaran rencana tersebut tanpa sepengetahuannya.
Namun, meskipun menggagalkan rencana Indah, ia mendapat perlakuan tak menyenangkan. Hal itu terjadi saat keduanya pulang ke rumah.
“Dengan izin Allah, saat saya turun (bis) saya liat indah turun gojek. Saya peluk dia, dia banting badan saya di pinggir jalan. Indah pulang saya bilang, dia bilang “apa sih mami, apasih maumu”. “Mami saya muak sama kamu”. Dia bilang itu sama saya,” kata Nursyah saat dihubungi wartawan, Selasa (30/10/2019).
Di mata Nursyah, seakan Indah jijik dengan ibundanya sendiri.
Indah Permatasari kini tak mau dipeluk oleh ibundanya. Saat kejadian itu, Indah membawa kendaraan dengan sangat terburu-buru.
“Akhirnya dia bawa motor kayak kesetanan. Saya di belakang zikir terus. Udah kayak terbang kayak kesetanan,” ujarnya.
Tak hanya itu, setibanya di rumah, Indah kembali membentak sang ibunda. Sembari berkacak pinggang, ia bertanya kepada apa yang diinginkan sang ibunda.
“Saya bilang, tidak ada mauku. Aku mau indah balik kayak dulu salat, rajin ngaji,” kata Nursyah menirukan ucapannya kepada sang anak.