News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kabar Artis

Musisi Senior Areng Widodo Meninggal, Saat Terakhir Areng Sempat Ungkap Keinginannya

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Musisi Senior Areng Widodo Meninggal, Saat-Saat Terakhir Areng Sempat ungkap Keinginannya

Keinginan Areng Widodo

Denny MR menceritakan momen pertemuan yang ternyata menjadi saat-saat terakhir bagi Areng Widodo.

Banyak hal yang mereka bicarakan, satu diantaranya yakni tentang keinginan Areng Widodo untuk memasukkan lagunya di album Godbless.

Areng Mempunyai keinginan agar lagu ciptaan terbaru miliknya yang berjudul 'Untukmu Indonesiaku' dapat mengisi album baru God Bless yang akan datang.

Denny juga juga mengungkapkan bahwa beberapa minggu sebelumnya Areng Widodo sudha mengirim materi lagu melalui whatsappas lengkap dengan lirik dan catatan.

Areng berkeinginan agar musik untuk lagunya waktu awal-awal bernuansa halus, namun memasuki kebelakang berubah semakin keras dan endingnya makin kolosal.

Tak hanya itu, Denny juga membeberkan pertemuannya dengan Areng tersebut sempat berkisah mengenai latar belakang lagu "Biar Semua Hilang" yang ditulis Areng bersama alm. Yocky Suryo Prayogo.

Lagu yang dinyanyikan oleh Nicky Astria tersebut ternyata merupakan cerita perpisahannya dengan Istri Areng.

Tentang Areng Widodo

Semasa hidup, di era 80-an Areng Widodo dikenal sebagai musisi yang cukup produktif.

Areng bersama Ian Antono menciptakan cukup banyak lagu untuk Achmad Albar dan Nicky Astria.

Beberapa lagu yang menjadi hits yakni "Syair Kehidupan", "Langkah Pengembara", "Derita Jiwa","Dunia Huru Hara" yang merupakan lagu di album solo Achamd Albar.

Sementara itu, untuk Nicky Astri beberapa lagu ciptaannya yang menjadi hits yakni lagu "Jarum Neraka" yang dirilis pada 1985 dan "Tangan-tangan Setan" yang dirilis 1986.

Mengutip Kompas.com, Areng Widodo juga pernah menjadi bagian dalam Bengkel Teater WS Rendra di Yogyakarta.

Ia juga dikenal sebagai penata musik film, beberapa kali ia menjadi nominasi untuk kategori Penata Musik Terbaik Festival Film Indonesia (FFI).

Diantaranya yakni untuk film Malioboro (1989), Jangan Renggut Cintaku (1990), Lagu untuk Seruni (1991), dan Boss Carmad (1991). 

 (Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini