TRIBUNNEWS.COM - Nadya Hutagalung disibukkan dengan perannya sebagai aktivis lingkungan.
Ia aktif mengampanyekan menjaga bumi dan keselarasan lingkungan bekerja sama dengan United Nations Environmental Programme.
Namun, Nadine Hutagalung di tengah aktivitas tersebut pernah berpikir untuk tidak lagi menjalankan tugas tersebut.
"Tahun ini sebenarnya adalah pertama kali yang saya agak hampir mau quit," kata Nadya Hutagalung saat ditemui di sebuah acara di Senayan City, Jakarta, Selasa (11/11/2019).
Hal itu disebabkan dirinya sedih melihat kondisi bumi dan semesta yang tak kunjung membaik.
Baca: Istri Aktivis Gotfrid Siregar Meminta Polisi Segera Ungkap Sebab Kematian Suaminya
Baca: NASA Umumkan 99942 Apophis, Asteroid Terbesar yang Diramalkan Akan Melintas di Dekat Bumi pada 2029
Baca: Mengenal Lebih Detail tentang Meteor
Baca: Dini Hari Nanti, Gerhana Bulan Sebagian Sambangi Indonesia, Ini Waktu Puncaknya
"Saya melihat kondisi planet, karena saya kerja dengan UN. Saat saya buka dokumen yang ter-update dari ilmuwan, it's depressing, everything is depressing. Kita tidak semakin membaik, kita semakin memburuk," ujar Nadya.
Keraguan perempuan keturunan Australia dan Batak tersebut sedikit teratasi dengan dukungan penggemar dan pengikutnya di Instagram @nadyahutagalung.
"My followers. Respons yang saya dapat sangat besar, seperti 'please mbak jangan ya, you have to keep carry on, you inspire us'. Itu yang membuat saya terus bertahan juga," ujar Nadya.
Menurut Nadya, hal lain yang membuatnya tetap menjadi aktivis lingkungan ialah tujuan awalnya untuk peduli pada lingkungan dan mahkluk hidup.
"Kalau kita enggak bisa peduli untuk diri sendiri, enggak mungkin bisa pikirkan lingkungan, plastik, dan polusi," kata Nadya Hutagalung.
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Nadya Hutagalung: Saya Lihat Kondisi Planet, Kita Semakin Memburuk