TRIBUNNEWS.COM - Dunia hiburan Indonesia kembali berduka, seniman musik Djaduk Ferianto meninggal dunia pada, Rabu (13/11/2019).
Kabar duka Djaduk Ferianto meninggal dunia tersebut disampaikan oleh sang kakak, Butet Kertaradjasa melalui unggahan foto di akun Intagram pribadinya, @masbutet.
Lewat akun Instagram Butet Kertaradjasa, ia mengunggah foto berlatar belakang hitam dengan tulisan berwarna putih 'Sumangga Gusti'.
"RIP. Djaduk Ferianto" tulisnya dalam kolom caption.
Sontak postingan tersebut mendapatkan komentar dari warganet dan ikut berduka cita atas kepergian Djaduk Ferianto.
Semasa hidupnya Djaduk yang mempunyai nama lengkap Gregorius Djaduk Ferianto dikenal sebagai seorang aktor, sutradara, dan seniman musik.
Djaduk juga sering menggarap illustrasi musik sinetron, jingle iklan, penata musik pementasan teater, hingga tampil bersama kelompoknya dalam pentas musik di berbagai negara
Dilansir dari Wikipedia, kiprahnya di dunia seni di antaranya pernah mendirikan Kelompok Rheze pada 1978, mendirikan Kelompok Musik Kreatif Wathathitha.
Pada 1995, bersama kakaknya Butet Kertaradjasa dan Purwanto, Djaduk mendirikan Kelompok Kesenian Kua Etnika yang merupakan penggalian atas musik etnik dengan pendekatan moderen.
Djaduk mulai masuk industri hiburan nasional pada 1996 setelah muncul di acara Dua Warna RCTI.
Pada 1997, Djaduk mendirikan Orkes Sinten Remen yang memainkan musik keroncong.
Selain itu, di dunia hiburan Indonesia, pria kelahiran Yogyakarta, 19 Juli 1964 ini mempunyai sederet prestasi yang membanggakan.
Berikut ini prestasi-prestasi Djeduk Ferianto :
1. Juara I Musik Humor Nasional
Pria yang terlahir dengan nama Guritno ini pernah menjuarai Musik Humor Tingkat Nasional 1978.
2. Meraih Kreativitas Terbaik di Festival Akustik se-Jawa Tengah dan DIY
Pada 1982, Djaduk meraih predikat kreativitas terbaik dalam ajang kompetisi akustik se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
3. Penata Musik Terbaik di Festival Sinetron Indonesia
Djaduk pernah mendapatakan Piala Vidia sebagai Penata Musik Terbaik di Festival Indonesia (FSI) 1995.
Festival Sinetron Indonesia (FSI) merupakan ajang penghargaan dan apresiasi bagi dunia sinetron di Indonesia.
FSI pertama kali diselenggrakan pada 1994, dan berlangsung setiap tahunnya hingga 1998.
4. Dinobatkan sebagai Pemusik Kreatif oleh PWI cabang Yogyakarta
Pada 1995, satu dari pemeran Film Petualangan Sherina ini dinobatkan sebagai Pemusik Kreatif oleh Persatuan Wartawan Indonedia cabang Yogyakarta.
5. Masuk Nominasi Penata Musik Terbaik di Festival Sinetron Indonesia
Putra bungsu Koreografer dan Pelukis Senior Indonesia Bagong Kussudiardja ini pernah masuk nominasi sebagai Penata Musik Terbaik di Festival Sinetron Indonesia (FSI) 1996.
6. Grand Prize (UNESCO)
Djaduk pernah mendapatkan peghargaan dari The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) pada 2000.
UNESCO merupakan organisasi pendidikan, keilmuan, dan kebudayaan yang didirikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
(Tribunnews.com/Rica Agustina)