TRIBUNNEWS.COM - Seniman Indonesia RM Gregorius Djaduk Ferianto tutup usia di kediamannya Yogyakarta, Rabu (13/11/2019), pukul 02.30 WIB.
Kabar duka ini disampaikan langsung dari phak keluarga yaitu sang kakak, Butet Kertadjasa.
Seniman Djaduk Ferianto meninggal dunia di usia 55 tahun, dikutip dari Tribun Seleb, seniman Djaduk ini meninggal karen terkena serangan jantung.
Djaduk ini lahir di Yogykarta, 19 Julli 1964, dia aalah seorang aktor, sutradara sekaligus seniman musik dari Indonesia.
Djaduk adalah anggota dari kelompok musik Kua Etnika, musik humor Sinten Remen, dan Teater Gandrik.
Selain bermusik, Djaduk juga menyutradarai beberapa pertunjukan teater dan menggarap ilustrasi musik untuk sinetron di televisi Indonesia.
Djaduk lahir di keluarga seniman, kiprahnya di dunia seni juga tak di ragukan lagi, ia telah berhasil menciptakan orkes-orkes yang luar biasa.
Djaduk fokus pada dunia musik keroncong, salah satunya dengan mendirikan Orkes Sinten Remen.
Djaduk mendapatkan berbagai penghargaan atas kerja kerasnya dalam seni, Ia pernah mendapatkan penghargaan dari Festival Film Indonesia tahun 2012.
Tak hanya mendapatkan penghargaan dari dalam negeri dia juga mendapatkan penghargaan dari luar negeri salah satunya dari Taipei Taiwan, dia mendapatkan nominasi gelar penghargaan sebagai Tata Musik Terbaik pada tahun 1998.
Salah satu film anak-anak fenomenal 'Petualangan Sherina' ini dalam festival film Indonesia tahun 2004 juga mendapatkan penghargaan, Djaduk juga kut berperan dalam pembuatan film tersebut.
Dia mendapatkan nominasi Piala Citra sebagai Pemeran Pembantu Pria Terbaik dalam Festival Film Indonesia dalam film Petualangan Sherina.
Putra dari pelukis dan koreografer senior Bagong Kussudiardja ini meninggalkan lima orang anak dan seorang istri.
Dikutip dari Wikipedia, pria yang menamatkan pendidikannya di Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Yogyakarta ini semasa hidupnya dikenal sebagai seniman multitalenta.