Iskandar dan Christine menyajikan mahakarya dari beberapa komponis dunia.
Pada tiga lagu terakhir, Iskandar juga menggunakan aransemen sendiri dalam lagu tersebut.
Konser bertajuk “Heritage Concert Series: 1001 Lights” sendiri merupakan adaptasi dari album terbaru Iskandar Widjaja berjudul “1001 Nights in the Harem”.
Dalam 1001 Nights in the Harem, Iskandar menggabungkan budaya Timur Tengah dengan budaya Barat.
Ia seperti bertutur tentang kisah-kisah kuno dari negara-negara Timur Tengah seperti Arab, Yunani, India, Israel, Persia dan Turki yang terangkum dalam kisah 1001 Nights.
“Konser 1001 Lights pada dasarnya adalah esensi dan bagian dari musik yang saya mainkan. Saya memiliki latar belakang etnis campuran dengan pengaruh budaya Arab oriental dan ketika mengekspresikannya dalam bermusik saya merasa seperti di rumah sendiri,” kata Iskandar.
Pada bagian pertama, Iskandar bermain biola solo pada lagu Fuga From Sonata in C major Solo Violin, BWV 1005 (J. S. Bach).
Baca: Timur Tengah Memanas, Militer Arab Saudi Dituduh Tembaki Kapal Tanker Iran
Di lagu berikutnya, giliran Christine Utomo menyajikan piano solo dalam Black Earth, Op. 8 (Fazil Say). Selanjutnya Iskandar dan Christine berkolaborasi membawakan Sonata for Violin and Piano, Op.7 (Fazil Say) dan Andantino from 1001 Nights in the Harem, Op. 25 (Fazil Say).
Di bagian kedua, Iskandar dan Christine menyajikan Mercy (Max Richter), November (Max Richter), Entire of Daylight (David Lang), On the Nature of Daylight (Max Richter), Spiegel im Spiegel (Arvo Pärt), Light Moving (David Lang), River Flows in You (Yiruma/Widjaja), Everything I Need (Skylar Grey/Widjaja) dan Arioso (J.S Bach/Widjaja).
“Ini adalah konser pertama kami yang menampilkan program yang unik dan non tradisional yaitu repertoar dari komponis asal Turki, Fazil Say dan beberapa karya populer, minimalis, dan modern, serta aransemen dari komponis yang masih hidup, kecuali Bach,” tutur Christine Utomo.
Christine sendiri telah mengukir nama di kancah internasional. Dia pernah tampil dalam pertunjukan berkelas seperti International Holland Music sessions, Wintergreen Music Festivals, Aspen Music Festivals dan Casalmaggiore Music Festival.
Baca: Curigai Iran di Balik Serangan Fasilitas Minyak di Arab Saudi, Donald Trump Sebut Tak Ingin Perang
Dia berkolaborasi dengan musisi internasional seperti Noorman Widjaja, Przemyslaw Fiugajski, Gabriel Schwabe, Tina Guo, Paul Kwo dan Daron Hagon.
Helen Gumanti, Executive Director The Grand Signature Piano mengatakan, Heritage Concert Series: 1001 Lights merupakan salah satu konser musik klasik terpenting yang pernah digelar oleh The Grand Signature Piano. Ini merupakan program yang dirancang untuk mempromosikan warisan budaya lewat konser musik klasik.
“Heritage Concert Series: 1001 Lights menggambarkan akulturasi budaya Timur Tengah ke Nusantara. Iskandar sebagai musisi internasional yang juga keturunan Arab sangat tepat untuk menyampaikan pesan tersebut,” kata Helen Gumanti.