Jawaban dari 15 orang tersebut mengatakan, pernyataan Agnez tersebut tidak membuat Indoensia malu.
"Oleh karenanya saya tadi malam, sibuk mewawancarai generasi yang di bawah Agnez untuk ngecek, 'Anda seperti apa melihat Agnez apakah pernyataan Agnez itu membuat malu Indonesia'. Dari 15 yang saya wawancara ternyata semuanya mengatakan 'tidak'," jelas Devie.
Devie Rahmawati menganggap generasi muda sangat dewasa dalam melihat persoalan tersebut.
Devie Rahmawati mengatakan bahwa anak muda perlu duta-duta besar budaya karena bagi anak muda sekarang mereka butuh wakil-wakil yang menunjukkan identitas ke-Indonesiaannya dengan cara global.
"Bahwa mereka bilang 'kita perlu banyak duta besar-duta besar budaya', karena bagi anak muda sekarang mereka butuh wakil-wakil yang menunjukkan 'saya orang Indonesia' tapi dengan cara global," ujar Devie.
Dengan bahasa Inggris Agnez yang bagus, dia mampu berbicara dan didengar oleh kelompok dunia.
"Bahasa Inggris Agnez bagus, jadi bagaimana dia bicara itu mampu didengar oleh kelompok dunia, terlepas dari kontroversi apapun secara pribadi yang dimiliki Agnez misalnya," terangnya.
Devie Rahmawati menghimbau masyarakat untuk tetap dingin menanggapi kasus Agnez.
"Jadi dalam hal ini kita sepertinya perlu cukup dinginlah, jangan lagi-lagi hal-hal seperti ini diletupkan," jelas Devie.
Devie Rahmawati melihat apa yang saat ini terjadi terkait persoalan Agnez ada pertempuran antar generasi.
"Mohon maaf, saya melihatnya ini ada pertempuran antar generasi," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)