TRIBUNNEWS.COM - Sutradara film Jejak Langkah 2 Ulama, Sigit Ariansyah mengaku sempat menolak film yang akan dirilis bulan Januari 2019 ini.
Ia mengaku menolak bukan karena tidak suka dengan film Jejak Langkah 2 Ulama.
"Saya nolaknya apa saya mampu?, sanggup enggak nih?," kata Sigit kepada Tribunnews, Jumat (6/12/2019).
Sigit mengatakan butuh beberapa waktu untuk menyakinkan dirinya memulai mengarap film ini.
Dengan keteguhan hati, Sigit akhirnya mau untuk men-sutradarai film Jejak Langkah 2 Ulama.
"Singkat cerita bisa lah bismillah," ujar Sigit.
Saat berkunjung ke Kantor Tribunnews di Jalan Adi Sumarmo Klodran, Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Sigit juga mencertikan film garapannya ini memiliki tantangan luar biasa.
Tantangan yang paling besar film Jejak Langkah 2 Ulama terletak di pencarian talent untuk memerankan tokoh-tokoh dalam film tersebut.
Baca: Viral Video Bocah Main Saklar Flyover Palur, Bisa Didenda 20 Juta? Ini Perda yang Mengatur
Dirinya mematok syarat dengan standar tinggi yang wajib dipenuhi oleh para pemain film Jejak Langkah 2 Ulama.
Selain pintar beradu akting, khusus bagi pemeran utama juga harus paham dengan ilmu-ilmu agama.
"Jadi karakter kyai dan ustaz dari kalangan Nahdlatul 'Ulama (NU) bisa baca kitab kuning, saya wajibkan."
"Dari Muhammadiyah bisa Bahasa Arab," ungkap Sigit.
Menurut Sigit kemampuan ini sangat penting selama proses pembuatan film.