Apalah dayaku ketika tangan kecil itu menutup mulutku, dg manusia berilmu tuan giring opini, hingga jutaan mata memandangku dg arang hitam yg tuan beri.
Tak apa tuan, kata tak kan merubah fakta dan hakikat diri, hati nurani akan mampu menelusuri arti.
Aku tak riasau dg arang yg tuan tabui, cukup bagi diri jika sang buah hati melihatku seperti bidadari,
Yg selalu memeluknya dg kasih sejati dan memandang tuan seperti raja yg harus dipatuhi dan dihormati,
bagiku disitulah kemenangan sejati," tulisnya di akun Instagram @mizyanhadziq, Sabtu (7/12/2019).
Mellya Unggah Video Pesan UAS tentang Menikah Siri
Terbaru, Mellya Juniarti kembali mengurai tulisan di media sosial.
Kali ini, dirinya mengunggah video ceramah sang mantan suami, Ustaz Abdul Somad yang kala itu tengah memberikan nasihat soal nikah siri.
Mengutip TribunnewsBogor.com dari laman Instagram @mizyanhadziq Minggu (8/12/2019), Mellya Juniarti membagikan sebuah video ceramah Ustaz Abdul Somad.
Dalam video tersebut, Ustaz Abdul Somad tampak dengan tegas menyerukan agar para wanita jangan mau menikah siri.
Saat berceramah, Ustaz Abdul Somad menegaskan bahwa nikah siri bisa merugikan para wanita.
"Jangan mau nikah siri, karena kalau nikah siri, nanti kalau kau cerai tidak bisa menuntut karena tidak ada hitam di atas putih. Yang sudah terjadi apa boleh buat. Hanya bisa melapor ke pengadilan agama, akad nikah baru, supaya ada suratnya. Kalau tidak ada surat, jangan mau. Anak-anak gadis, jangan mau nikah siri. Karena kalian nanti tidak bisa menuntut nafkah. Kalau ditinggalkan sampai mati tak bisa menggugat cerai," ucap Ustaz Abdul Somad.
Melengkapi unggahan videonya, Mellya Juniarti pun menuliskan sebuah tulisan dalam caption.
Belum diketahui maksud dari hubungan antara video dengan caption yang dituliskan Mellya Juniarti.
Namun dalam caption Mellya Juniarti, mantan istri Ustaz Abdul Somad itu menyinggung soal kesabaran.
Pada tulisan tersebut, Mellya Juniarti juga menyentil soal hak bicara yang ditiadakan.
"Bismillah. MasyaAlah TabarakaAllah
Bersabarlah hati takkan lama lagi
2 tahun bukan waktu sebentar untuk menanti, dan ucapan tahniahpun mengiringi bertubi dari pencinta sejati,
tanpa memikirkan hati yang tersakiti, dia yang terzolimi dibilng provokasi, sekalian saja bilang radikalisasi,
kitika hak berbicara pun dilarang setelah ada klarifikasi.
"Untukmu hati yang berada diseberang negeri," tulis Mellya Juniarti.
Tak cuma membagikan video soal ceramah Ustaz Abdul Somad, Mellya Juniarti juga mengurai sebuah tulisan yang konon ia dapatkan dari curhatan seseorang.
Dengan latar merah jambu dan oranye, sosok tersebut menuliskan sebuah harapan.
"In just a few more days the long overdue matter will be official. May Allah keep our bond solid and strong, offcially till jannah insya Allah
(Hanya dalam beberapa hari lagi masalah lama tertunda akan resmi.
Semoga Allah menjaga ikatan kita semakin solid dan kuat, secara resmi sampai surga insya Allah)," kutip Mellya Juniarti.
Tulisan yang Mellya Juniarti bagikan itu rupanya adalah curhatan seseorang yang namanya tak ia sebutkan.
Namun dalam keterangan lebih lanjut, Mellya Juniarti menyebut bahwa orang tersebut adalah seorang wanita yang ingin jadi permaisuri dari sosok yang pernah menyalahkan wanita.
"#slide 2 kutipan hati di bio seorang yang ingin menjadi permaisuri yang menyalahakan wanita yang tak bisa di didik ini," tulis Mellya Juniarti pada caption.
Klarifikasi UAS melalui kuasa hukumnya
Ustaz Abdul Somad (UAS) melalui kuasa hukumnya, Hasan Basri memberikan klarifikasi terkait kabar perceraian dengan Mellya Juniarti, Kamis (5/12/2019).
Dalam sebuah video yang yang di unggah di Instagram @sahabatuasofficial, Hasan Basri menyampaikan delapan poin klarifikasi dari UAS.
Poin pertama dijelaskan Hasan Basri, bahwa UAS dan Mellya Juniarti telah menikah kurang lebih tujuh tahun lalu, tepatnya pada 20 Oktober 2012 dan telah dikaruniai satu anak laki-laki.
Pada poin kedua, dijelaskan Basri bahwa permasalahan rumah tangga Abdul Somad sudah lama terjadi hampir empat tahun yang lalu, jauh sebelum UAS sebagai pendakwah yang populer dan viral di media sosial.
Namun demikian berbagai usaha telah dilakukan Ustaz Abdul Somad untuk mempertahankan rumah tangganya.
Terutama sebagai kepala rumah tangga dalam mendidik Mellya Juniarti, namun tetap tidak berhasil dan tidak berubah.
"UAS telah melakukan tahapan-tahapan sesuai syariat Islam seperti nasihat, pisah ranjang, musyswarah dan konsultasi keluarga. Talak satu dan talak dua, yang berakhir tahap berpisah tempat tinggal pada bulan Mei 2016 sampai sekarang," terang Hasan Basri.
Selanjutnya, karena tidak ingin berlarut-larut yang tentunya akan menimbulkan fitnah dan mudharat yang besar di kemudian hari, hal ini sesuai dengan kaidah fiqih yang berbunyi Darulmafasid Aula Min Jalbil Masholeh.
"Mengantisipasi dampak negatif harus diprioritaskan daripada mengejar kemalasahatahn yang belum jelas. Apabila berlawan antara satu mafsadah dengan mashlahat, maka yang didahulukan adalah mencegah mafsadahnya" terangnya mengutip tulisan As-Suyuthi dalam Al-Asybah wa an-Nazhair.
Walaupun UAS sudah berpisah sejak lebih kurang empat tahun yang lalu, namun tetap tanggung jawab memberikan nafkah bulanan dan fasilitas untuk Mellya Juniarti, terkhusus untuk sang anak tercinta.
"UAS selalu menyediakan waktu secara khsusus untuk kesibukan dakwahnya, untuk menemani, bermain, jalan-jalan dan lain layaknya orangtua yang selalu menyayangi dan mendidik anaknya," terang Basri.
Di poin lima, dikatakan Basri bahwa sebagai WNI yang baik, maka UAS pada tanggal 12 Juli 2019 secara resmi mengajukan permohonan cerai talak pada Pengadilan Agama Bangkinang.
"Dan telah diputus oleh mejelis hakim pada tahap proses persidangan yang ke-11 pada Selasa (3/12/2019) dengan diktum putusan, memberi izin kepada pemohon untuk menjatuhkan talak satu raji'i terhadap termohon Mellya Juniarti di depan sidang Pengadilan Agama Bangkinang," kata Basri.
Menurut UAS, di saat ketidakharmonisan rumah tangga terus terjadi dan tanpa solusi, perceraian bukan langkah mundur dan mungkin bisa terjadi pada siapapun dan sangat manusiawi.
"UAS sangat menyadari bahwa Allah sangat berkuasa atas semua takdir manusia dan akan menguji hambanya sesuai dengan kapasitasnya masing-masing," jelas Basri menyampaikan poin enam.
Di poin ke tujuh, UAS mengutip ucapan Sayyidina Ali yang menyampaikan bahwa setiap orang akan membaca dan berpikir dengan cara berbeda.
"Kebaikan tidak selalu dihargai, keburukan tidak selalu dinistai, aku tidak perlu menjelaskan tentang diriku, karena musuhku tidak percaya dan sahabat-sahabatku tidak memerlukan itu."
Di poin terakhir, UAS menilai bahwa hidup bukanlah siapa yang terbaik tetapi seberapa banyak kebaikan yang bisa kita lakukan.
Ia beranggapan apapun cobaan yang menimpa harus kita hadapi dengan sikap positif.
Tonton video selengkapnya
(Tribunnews.com/Sinatrya/Tio/Daryono)(TribunnewsBogor.com/Khairunnisa)