Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Iis Dahlia membantah tegas jika harta sang suami, Satrio Dewando berkaitan dengan kasus penyelundupan Harley Davidson.
Sebelumnya Iis Dahlia membenarkan jika suaminya ditugaskan untuk menerbangkan pesawat Garuda Indonesia dengan rute dari Toulouse, Prancis, ke Jakarta, pada Minggu (1/12/2019)
Suami Iis Dahlia tersebut kebetulan menjadi pilot yang menerbangkan pesawat Garuda Indonesia tipe Airbus A330-900.
Pada pesawat yang yang dikendarai suami Iis Dahlia tersebut mengangkut barang selundupan berupa motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang bermasalah.
Lalu muncul tudingan jika harta yang dimiliki suami Iis Dahlia berkaiatan dengan kasus penyelundupan yang dilakukan Dirut Garuda, Ari Askhara.
Kesal dengan tudingan hal itu, Iis Dahlia akhirnya angkat bicara.
"Sebenernya, kalau saya bilang, suami saya adalah pilot yang ditugaskan dan apes. Karena membawa barang-barang itu," kata Iis yang dikutip dari Kompas.com, saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Selasa (17/12/2019).
Iis Dahlia juga membantah dengan keras berkaiatan rumor yang beredar mengenai harta sang suami hasil dari menyelundupkan barang-barang tersebut.
"Eh lu pikir, laki gue itu pilot, bukan supir ojol (ojek online). Kalau udah selesai ngambil penumpang, minta bintang terus ada yang berbaik hati penumpangnya kasih tip? Enggak kayak gitu," kata Iis dengan nada tinggi.
Selanjutnya Iis Dahlia tak terima dengan rumor yang mengaitkan hartanya dengan kasus penyelundupan tersebut.
"Apalagi terus dikait-kaitkan dengan apa yang gue punya, rumah mewah, mobil. Hey kerja!" kata Iis dikutip dari Kompas.com.
Iis pun mengungkapkan jika pekerjaan suaminya sebagai pilot tidak ada kaitannya dengan penyelundupan.
"Peraturannya seperti apa, siapa yang bekerja, orang itu beda-beda kali. Ticketing beda, pilot beda, bagasi beda, bea cukai beda. Jadi, jangan siapa yang salah, siapa yang kena bully, kan gila. Kenapa gue yang kena, kenapa laki gue yang kena," ucapnya.
Iis Dahlia mengatakan jika dirinya dan keluarga besarnya merasa dirugikan.