TRIBUNNEWS.COM - Aktor Ibra Azhari kembali ditangkap polisi karena terjerat kasus narkoba.
Pemilik nama asli Ibrahim Salahuddin ini ditangkap polisi pada Minggu (22/12/2019) dini hari.
Penangkaan Ibra dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus.
"(Ditangkap) iya. Terkait narkotika," katanya saat dikonfrimasi sebagaimana dikutip dari WartaKota, Senin (23/12/2019).
Dalam penangkapan itu, polisi menemukan barang bukti berupa sabu.
Saat ini, Ibra yang merupakan adik kandung Ayu Azhari ini masih menjalani pemeriksaan.
Belum diketahui bagaimana kronologi penangkapan Ibra.
Tiga Kali Kena Kasus Narkoba
Dalam catatan Tribunnews.com, ini bukan kali pertama Ibra ditangkap polisi.
Sebelumnya, Ibra sudah dua kali terjerat kasus narkoba.
Pada tahun 2003, Ibra ditangkap polisi karena menyimpan narkoba.
Ia kemudian divonis 15 tahun penjara oleh pengadilan.
Tujuh tahun kemudian, tepatnya pada 24 Agustus 2010, Ibra kembali ditangkap polisi karena narkoba.
Ibra ditangkap bersama istrinya, Merry Triana di Jalan Sunset, Seminyak, Denpasar, Bali.
Polisi menemukan barang bukti berupa sabu seberat 3,5107 gram yang dikemas dalam paket buku
Dalam pemberitaan Kompas.com pada 6 April 2011, Ibra akhirnya divonis enam tahun penjara dan denda Rp 800 juta subsiden dua bulan kurungan.
Seakan tak kapok, kini Ibra kembali ditangkap polisi untuk ketiga kalinya.
Lagi-lagi karena narkoba.
Rekam Jejak Ibra Jalani Sidang Kasus Narkoba pada 2010, Sempat Ngamuk di Persidangan
Selama menjalani persidangan kasus narkoba pada tahun 2010, Ibra diketahui berperilaku tak kooperatif.
Mengutip artip berita Kompas.com (11/11/2010), Ibra pernah mengamuk di Kejaksaan Negeri Jakarta Barat pada 11 November 2010.
Saat itu, Ibra sempat menggebrak meja ketika hendak dieksekusi ke Rumah Tahanan Salemba, Jakarta Pusat.
Awalnya, Ibra datang ke Kejaksaan Negeri Jakarta Barat (Kejari Jakarta Barat) pada pukul 15.00 dengan mengenakan baju biru dan celana pendek bermotif kotak-kotak.
Ibra, yang didampingi oleh kuasa hukumnya, Secarpiandy dan dua polisi terlihat memasang tampang kesal dan penuh emosi saat ditanya beberapa peliput soal kesiapannya menghuni Rutan Salemba.
"Saya dipaksakan, dijebak oleh kepolisian. Ya dari mana datangnya barang itu? Coba tanya polisi," ketus Ibra.
Ibra bersikukuh telah dijebak.
"Cuma karena saya seorang pesakitan, saya seorang pemakai, dijadikanlah ajang naik pangkat untuk mereka," seloroh Ibra.
Ibra yang diciduk di kawasan Seminyak, Bali, beberapa waktu lalu merasa bahwa apa yang dia alami itu sudah direncanakan. "Alamat betul, tapi namanya lain. Coba, untuk apa kalau mau tangkap? Yang pertama yang ngirim itulah siapa. Kan teknologi sekarang sudah canggih. Di situ kan ada nomornya. Lacaklah," katanya.
Terkait dengan kecurigaan tersebut, Ibra berharap hukum ditegakkan. "Saya minta hukum ditegakkan. Saya dipukul sama rata gitu loh. Saya juga manusia biasa. Nama besar saya dijadikan ajang naik pangkat buat mereka. Saya enggak rela dunia akhirat," ucap Ibra.
Ibra terus mencak-mencak.
Puncaknya, Ibra tiba-tiba menggebrak meja Kejari Jakarta Barat.
"Coba bayangin cuma tiga gram. Kalau saya mau Rp 1 miliar, buat apa tiga gram," ujar Ibra kesal.
(Tribunnews.com/Daryono) (WartaKota/ Glery Lazuardi) (Kompas.com)