Hampir diseluruh negara di dunia mengalami kekacauaan, tidak hanya negara-negara Eropa dan Amerika, Indonesia juga terkena imbasnya.
Kekacauan ekonomi tersebut membuat bahan pangan semakin susah di dapatkan karena terjual cukup mahal disaat bahan pangan orang-orang sudah menipis.
Makanan seketika dianggap sebagai komoditas yang paling berharga pada saat itu.
Adanya krisis ini imbasnya menyebabkan terjadinya gerakan resisteni di kalangan masyarakat.
Pemerintahan Indonesia yang diambil alih oleh partai politik jahat, Piranas, membuat keadaan makin tidak terkendali.
Partai politik ini berusaha menyetir keadaan yang sedang memanas dan kacau tersebut.
Kemudian muncullah Angga Saputra, seorang mantan marinir yang juga menjadi anggota parlemen di Piranas ditugaskan untuk menjaga moral dan kepatuhan rakyat.
Selain itu Angga juga ditugaskan untuk menghentikan kelompok pemberontak bawah tanah yang menjuluki diri mereka sebagai suatu Reformasi.
Saat bertugas, Angga tiba-tiba ditawan oleh Reformasi, karena suatu hal.
Ketika ia dijadikan tawanan, Angga bertemu kembali dengan tunangannya yang dianggap sudah mati bernama Sari Nirmala.
Sari Nirmala sebelumnya merupakan seorang jurnalis yang kemudian tergabung dalam kelompok Reformasi.
Angga akhirnya mengetahui bahwa partai junjungannya tersebut telah berbohong.
Mereka mengekspor banyak makanan dengan mengorbankan kesejahteraan rakyat.
Ketika markas Reformasi diserbu, Angga memilih untuk melarikan diri dan menyelamatkan Sari beserta orang-orang lainnya.