Sukses Sejak Usia Muda
Di usia 27 tahun, Medina Zein mampu mengembangkan usahanya hingga sukses. Tercatat, usahanya mulai di bidang kuliner, fashion, kosmetik, butik, travel umroh hingga villa.
Namun, di tengah usahanya yang naik daun, Medina Zein justru tersandung kasus narkotika.
Ia ditangkap Ditresnarkoba Polda Metro Jaya di rumah sakit di kawasan Lebak Bulus. Hasil pemeriksaan, ia positif mengkonsumsi amphetamine dan methametamin.
Medina tinggal bersama suaminya, Lukman Azhari yang saat ini sedang umroh, bayinya berusia 3 bulan dan dua babby sitter serta satu pembantu.
Dia tinggal di kawasan perumahan elit di Kota Bandung, yakni Resort Dago Pakar.
Medina Zein yang sempat melaporkan Irwansyah dan Zaskia Sungkar, saat ini ditahan di Mapolda Metro Jaya. Bayinya dirawat baby sitter dan dipantau oleh orang tua Medina, Pujo (58).
Saran Dokter Pada Keluarga
Tentang pengakuan Medina Zein dan keluarga bahawa adik ipar Ayu Azhari itu penderita bipolar, dokter memberikan saran ini pada keluarga.
Bipolar adalah suatu gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati mulai dari posisi terendah depresif, tertekan ke tertinggi, panik atau gelisah.
Direktur Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan dr. Laurentius Panggabean Sp. KJ mengungkapkan, bipolar masuk dalam kategori gangguan jiwa berat.
Sesuai namanya, Bipolar berkaitan dengan dua hal yakni kepanikan dan depresi.
Ada tiga faktor yang menjadi penyebab penyakit ini, yakni genetika, psikologis dan faktor sosial.
"Tapi paling banyak itu biasanya karena faktor genetika," ujar dr. Laurentius ketika dihubungi Tribunnews.com NetworkSelasa (31/12/2019).
Pengakuan Medina Zein yang mengidap bipolar harus dibuktikan dengan diagnosa dari dokter spesialis kejiwaan, menurut dr. Laurentius.
Baca: Sahabat Ungkap Medina Zein Tak Pakai Narkoba, Tapi Happy Five
Baca: Tak Ada Drama Air Mata Saat Pertemuan Ayu Azhari dengan Ibra Azhari dan Medina Zein
Sebab, penyakit ini membutuhkan diagnosa yang sulit dan perlu penanganan yang tidak mudah juga.
"Harus tahu siapa yang mendiagnosanya. Dalam hal ini harus yang berkompeten yakni dokter spesialis kejiwaan," ungkapnya.