Sebab, penyakit ini membutuhkan diagnosa yang sulit dan perlu penanganan yang tidak mudah juga.
"Harus tahu siapa yang mendiagnosanya. Dalam hal ini harus yang berkompeten yakni dokter spesialis kejiwaan," ungkapnya.
Menurut dr. Laurentius, situasi hati pengidap bipolar akan dengan cepat tertekan.
Dalam kondisi tertentu, pengidapnya merasakan situasi panik dan tertekan. Terkadang, hal itu menjadikan sikapnya jadi tidak terkendali oleh akal sehat.
"Bipolar itu kan penyakit, bahayanya dia sedang panik sampai tidak bisa mengendalikan dirinya. Emosinya berlebihan, sampai tindakan-tindakannya itu tidak bisa dikontrol. Pokoknya perilaku-perilaku yang kadang tidak bisa dipertanggungjawabkan."
"Misalnya dia jadi boros belanja. Kemarahan yang meledak sewaktu-waktu tanpa sebab, kehidupan seksual yang tidak terkontrol dan banyak lagi yang berkaitan dengan mood atau perasaannya. Tapi tidak semua bipolar seperti itu, dalam artian ada tingkatannya," terangnya
Soal amphetamine, dr. Laurentius menyebut zat itu tidak disarankan menjadi obat untuk pengidap bipolar.
Justru, jika dikonsumsi, bisa menimbulkan bahaya dan efek lain seperti kecanduan.
"Ya pertanyaannya siapa yang mendiagnosa dia bipolar. Kan nanti ketahuan resep apa yang dikasih. Bipolar itu biasanya dikasih penenang atau obat-obat golongan psikotropi. Nggak sampai amphetamine, karena itu justru berbahaya" ungkapnya.
Lalu apa penanganan yang tepat untuk penderita bipolar? dr. Laurentius menyarankannya agar Medina secara rutin konsultasi dan berobat ke dokter spesialis kejiwaan.
"Untuk penangannya yang efektif ya dari obat yang diresepkan dan dukungan orang-orang terdekat," katanya.
dr. Laurentius juga menyoroti soal peran keluarga dan orang-orang terdekat untuk bisa memahami perilaku pengidap bipolar.
"Orang yang ada di sekitar dia mesti punya pemahaman bahwa perubahan-perubahan perilaku dia itu bagian dari penyakit bipolarnya. Jadi jangan dibawa ke hati (kalau ada perilaku aneh). Jangan dipikirkan," tandasnya.
Sebelumnya, Medina Zein pernah curhat di akun sosial media betapa sulit hidup sebagai pengidap bipolar.
"Bukan hal yang mudah untuk hidup dengan diagnosa issue mental tertentu, tiap hari bangun dengan perasaan yang sama, kembali tak terkendali, mengendalikan, lelah, semangat, patah lagi, membalut kembali," ucapnya dalam sebuah postingan yang dia unggah ke akun Instagramnya.
Banyak masyarakat yang kemudian berspekulasi penggunaan zat amphetamime oleh Medina karena bipolar yang ia idap
Tak Pernah Berkomunikasi dengan Ibra Azhari
Ditanya soal keterkaitan dengan Ibra Azhari yang merupakan kakak ipar Medina Zein sang ayah mengatakan ia tidak terlalu mengetahui detail.
"Karena setahu saya Medina tidak pernah berkomunikasi dengan Ibra," ujar dia.
Saat Ibra Azhari ditangkap karena kasus narkoba, adik iparnya yang merupakan istri Lukman Azhari, Medina Zein sempat buka suara.
Ia menyampaikan kata-kata untuk menanggapi masalah yang menimpa kakak iparnya.
Momen itu terjadi sebelum Medina Zein diamankan polisi yang kini tersangkut kasus narkoba juga.
Seperti pada tayangan Insert pada 30 Desember 2019, Medina Zein menyebut, keluarga syok atas kabar buruk penangkapan Ibra Azhari.
"Semua keluarga syok sih aku lihat di Insta Story juga Kak Rahma, Kak Sarah, semuanya kan," katanya, dikutip TribunJabar.id, Rabu (1/1/2020).
Kemudian, ia juga menjelaskan seperti apa reaksi suaminya, Lukman Azhari saat mengetahui Ibra Azhari tersangkut kasus narkoba.
Kala itu, Lukman hendak pergi ibadah umroh ke tanah suci. Menurut Medina Zein, suaminya bengong dan syok mendengar kabar tersebut.
"Suamiku lumayan agak kasian sih, tadi kan mau pergi umroh jadi kaya bengong gitu, syok juga pasti lah namanya juga adiknya," katanya.
Berdasarkan pengakuan Medina Zein, sebenarnya ia tak terlalu mengenal secara personal dengan kakak iparnya yang ditangkap akibat kasus narkoba.
"Aku juga secara personal enggak terlalu kenal dengan Kak Ibra ya," ujarnya.
Walaupun begitu, Medina Zein menyebut hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk Ibra Azhari.
"Ya keluarga cuma bisa berdoa aja sih. Mudah-mudahan terakhir kali," kata Medina Zein.
Tak lama sejak Ibra Azhari ditangkap, justru Medina Zein turut bernasib sial.
Ia malah tersangkut kasus yang sama dengan kakak iparnya.
Mau tak mau, Medina Zein pun harus menerima nasib buruk. Kini, istri Lukman Azhari ini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Diketahui, ia dinyatakan positif mengonsumsi narkoba setelah menjalani tes urine.
Setelah berita itu dipublikasikan di media massa, namanya pun menjadi sorotan dan banyak dibicarakan.
(Tribun Jabar/Mega Nugraha/Wartakota/Feryanto)
Artikel sebagian dipublikasikan di tribunjabar.id dengan judul Sebelum Ditangkap, Medina Zein Sempat Tanggapi Kasus Ibra Azhari, Sebut Lukman azhari Pun Syok,