Cara berbicaranya pun sangat sopan dan baik.
Baca: Sempat Syok Usai Lina Meninggal Dunia, Putri Delina Tulis Curhatnya tentang sang Ibunda di Instagram
Baca: Menangis Sembari Gendong si Kecil, Suami Lina Sebut akan Besarkan Si Kecil Bersama
"Banyak berkesan sama ibu, seperti keluarga saja. Sangat baik, makanya kehilangan," ujar Asep kepada Tribun Jabar, di Jalan Neptunus, Margahayu, Raya, Kota Bandung, Senin (6/1/2020).
Menurutnya, mendiang sosok pribadi yang mendengar saran dari orang lain. Misalnya, saat bepergiaan ke luar kota, disarankan melalui jalan yang banyak tempat makan, Lina pun menurut saja.
"Ngikutin saja ibu. Kalau lagi makan bareng-bareng enggak pernah membeda-bedakan," katanya.
Lina adalah sosok yang suka memberikan hadiah. Saat pulang dari luar negeri, Asep pun kebagian hadiah.
"Kalau belanja sampai penuh oleh-oleh, buat dibagikan semua saudara-saudara dan karyawan," ujarnya.
Lina pun dikenal sebagai pribadi yang peduli anak yatim.
"Membantu anak-anak yatim setiap tiga bulan sekali. Pernah juga keponakan saya yang yatim mau sunat dibantu. Sampai segitunya, ini kenyataan," katanya.
Menurutnya, mendiang bahkan pernah membiayai perjalanan ke tanah suci Makkah untuk melaksanakan umrah.
"Pas mau umrah buat hajatan dikasih sama ibu. Bekal di sana dikasih, pas pulang untuk syukuran dikasih lagi. Jadi sama keluarga saya dekat," ujarnya.
Percakapan Terakhir Lina dan Sule
Masih teringat jelas kapan terakhir kali Sule berkomunikasi dengan Lina Jubaedah, mantan istrinya.
Sebelum Lina Jubaedah meninggal, Sule sempat menghubungi ibu dari anak-anaknya itu.
Saat itu, Lina Jubaedah berulang tahun, tepatnya pada 12 Oktober.