News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Penghinaan di Media Sosial

Fairuz A Rafiq Bisa Alami Gangguan Psikis Lebih Parah, Stres Akut Sampai Benturan Mental

Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Fairuz A Rafiq menangis usai menjadi saksi dalam persidangan kasua Ikan Asin di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (27/1/2020)

TRIBUNNEWS.COM - Sudah berbulan-bulan lamanya Fairuz A Rafiq masih berkutat dengan kasus 'Video Ikan Asin' yang membuat hari-harinya berat.

Bahkan, pada perisdangan terbaru kasus tersebut, ia hadir sebagai saksi dan kembali harus mengingat perlakuan tidak mengenakan dari 'Trio Ikan Asin', yang salah satu diantaranya adalah mantan suaminya sendiri.

Istri Sonny Septian itu pun cukup emosional dalam proses persidangan yang digelar pada Senin (27/1/2020) kemarin.

Bahkan, ia sampai mendapatkan teguran dari ketua majelis hakim.

Dibeberkan oleh sang suami, alasan Fairuz begitu emosional lantaran istrinya itu merasa tertekan.

Dalam persidangan yang beragendakan pemanggilan para saksi itu, disebut jika Fairuz dicecar pertanyaan sensitif terkait organ intim oleh pengacara kubu 'Trio Ikan Asin'.

Padahal, untuk menghadapi sidang tersebut istrinya sudah berusaha maksimal mempersiapkan mentalnya.

"Tapi tiba-tiba yang bikin Fairuz drop adalah ketika dari pihak seberang menanyakan pertanyaan yang seharusnya tidak dipertanyakan gitu kan. Karena pertanyaannya itu di luar konteks," kata Sonny.

Melansir dari kanal Youtube MOP Channel, Rabu (29/1/2020), Sonny Septian mengatakan jika kondisi istrinya sudah cukup baik.

Namun, ibu dua anak itu masih kerap menangis secara tiba-tiba.

"Fai alhamdulillah baik-baik aja di rumah, istirahat. Dan dia memang karena keadaannya masih belum stabil jadi dia ngga bisa ngambil kerjaan apapun sekarang masih istirahat di rumah," kata Sonny.

"Masih bengong-bengong, masih nangis sendiri. Nanti tiba-tiba ada kakaknya yang kemarin ngga dateng ke peridangan, (terus) dateng ke rumah, nangis lagi, setiap dipeluk nangis lagi," beber Sonny.

"Ya namanya perempuan, seorang ibu yang dipermalukan seluruh Indonesia, pasti taulah rasanya. Dan harapannya kan kita tidak ingin kan itu terjadi kepada setiap orang gitu," ujarnya.

Kata psikolog

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini