Ia pun mempertanyakan keberadaan Arya kala kejadian itu.
"Apa yang terjadi sama anakku itu kelalaian," tegasnya.
"Anak bisa ada di balkon jam 9 malam hujan-hujan kemana bapaknya? Anak ini masih kecil," jelasnya.
Disinggung terkait firasat, Karen menyebut selama tiga hari belakangan dirinya tidak dapat tidur karena terus memikirkan sang putri.
Bahkan saat malam kejadian ia sempat mengirim pesan ke Arya untuk diizinkan berbicara dengan anaknya.
"Saya tiga hari tidak bisa tidur," ujarnya.
"Tapi malam itu saat kejadian saya whatsapp Arya, perasaan saya sudah enggak enak saat itu hujan besar," kata Karen.
"Saya bilang, 'Ar aku perlu lihat anakku tolong kalau kamu punya hati, sudah tiga bulan saya tidak dengar suaranya, I really need to see her, kamu bisa siksa saya tapi jangan siksa batin anak saya' tapi ternyata anak saya sudah tidak ada," ujarnya sambil menangis.
Kendati demikian, Karen mengaku bersyukur akhirnya dapat melihat putri tercintanya meski telah dipanggil Tuhan.
"Akhirnya anak saya kembali ke pelukan saya juga tapi dengan keadaan ia sudah dipanggil Tuhan," ujarnya.
"Mungkin ini Tuhan lebih sayang sama putri saya. Apa yang sudah diberikan dan Titipkan juga haknya Tuhan untuk mengambil," jelasnya.
Karen juga bersyukur telah diberikan kesempatan sang putri hadir mewarnai hidupnya meski hanya selama enam setengah tahun.
"Saya hanya dapat bersyukur kepada Tuhan selama enam setengah tahun saya diizinkan mempunyai seorang putri yang cantik dan baik mengisi hidup saya," ungkapnya.
"Saya hanya butuh kekuatan aja untuk diri saya dan keluarga," imbuhnya.