Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM - Grup band Geisha, yang digawangi Roby Satria, Nard, dan Rahmad Ramadhan, dan Regina Poetiray, keluar dari zona nyaman dalam bermusik.
Sebagai bukti, yakni rilisan single baru "Keranjingan Disko", yang musiknya jauh berbeda dari lagu-lagu pop melankolis seperti acapkali mereka mainkan.
Keranjingan Disko bukan lagu baru. Lagu ciptaan Guruh Soekarno Putra itu, sangat populer di tahun 1980-an.
Baca: Adakah Kemungkinan Arya Satria Claproth Jadi Tersangka? Ini Kata Polisi
Baca: Istri Kedua Minta Cerai, Kiwil Singgung Akhirat
Baca; Karen Pooroe Pertanyakan Sikap Arya Satria Claproth dan Keluarganya setelah Anak Mereka Meninggal
Geisha di bawah naungan Musica Studios kemudian menggarap ulang dengan harapan mengulangi kesuksesan yang sama.
Dari segi musikalitas, bagi Roby Satria dkk hal itu sebagai tantangan.
"Pas ditawarin ya kita ditantang," kata Regina Poetiray, sang vokalis, ketika berkunjung ke kantor Redaksi Warta Kota dan Tribunnews, di kawasan Palmerah, Jakarta Pusat, Senin (10/2/2020).
Maklum, kata Regina, personel Geisha sama sekali tak pernah mendengar lagu karya Guruh Soekarnoputra itu.
"Jadi pas ditawari cuma didengar saja. Kami tidak dikasih lirik. Akhirnya liriknya kita tulis sendiri," timpal Roby.
Roby Satria menegaskan kalau Geisha banyak sekali melewati tantangan dalam menaklukan lagu 'Keranjingan Disco' yang mereka daur ulang sendiri.
Satu di antara tantangannya adalah bagaimana Regina Poetiray, Roby Satria, Nard, Aan, dan Rahmad Ramadhan bisa masuk ke dalam musik disco yang jauh dari pakem musik mereka.
"Bukan cuma membawakan beat disko, tapi ada funk-nya juga. Karena lagu itu menceritakan tentang keresahan mas Guruh terhadap budaya barat yang masuk ke Indonesia, budaya baratnya adalah musik ajojong," terang Roby.
"Bisa dibilang karya Geisha di luar comfort zone, karena dengan lagu ini, Geisha mengeksplor musiknya," tambahnya.