Sementara dukanya saat berada di titik nol, kesabarannya benar-benar diuji.
"Meskipun dalam keadaan duka, serba kurang. Job sepi, temen enggak ada yang noleh itu harus bisa kita taklukkin. Itu sekitar tahun 1993-1995. Tiga tahun lebih babe pernah kandas," ucap Otong.
Otong Lalo kemudian bercerita ia kemudian memutuskan membuka warung nasi uduk.
Usaha itu tetap ia jalankan meski kini sibuk dalam sinetron Tukang Ojek Pengkolan.
Ia tak menampik, sinetron Tukang Ojek Pengkolan adalah puncak kariernya.
"Artinya ngerasain kenyamanan berkarier, keleluasaan berpikir, berkarya, berkreatif kemudian mendapat pundi-pundi penghasilan ya di sinetron Tukang Ojek Pengkolan," ujar Otong.
Baca: Selamat! Tika Bravani Denok Tukang Ojek Pengkolan Melahirkan Anak Pertama
Baca: Pemeran Zahra Menghilang dari Tukang Ojek Pengkolan, Begini Kabar Afifah Ifahnda Sekarang
Lantas berapa honor Otong Lalo?
Awalnya ia agak sungkan menyebut nominal.
Tapi menurutnya honor yang ia terima di sinetron Tukang Ojek Pengkolan cukup memadai dan ia sangat bersyukur.
"Ya pokoknya kisaran Rp 50-70 jutaan sebulan," ungkap Otong.
Ia mengatakan honor awalnya tidak sebesar itu.
Namun terjadi peningkatan setiap tahun, apalagi setelah episode Tukang Ojek Pengkolan mencapai 500 episode.
Saat ditanya untuk apa honornya, Otong Lalo mengatakan ia hanya beli mobil butut dan tanah sepetak.
Yang utama adalah untuk menyekolahkan anak-anaknya dan investasi masa depan.