Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kuasa bukum Arya Satria Claporth, Andreas Nahot Silitonga mengatakan kliennya menyetujui keinginan Karen Pooroe untuk melakukan autopsi.
Andreas mengatakan saat ini asumsinya sudah mulai liar dengan muncul adanya dugaan pembunuhan.
Oleh karena itu upaya autopsi yang diinginkan Karen mendapat persetujuan dari Arya.
"Sekarang juga perkembangannya sudah mulai liar buat kami, bahwa ada anggapan ini terjadi suatu pembunuhan, ada ketidakwajaran mengenai otopsi segala macam," ujar Andreas Nahot Silitonga di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (14/2/2020).
Baca: Nikita Mirzani Mengaku Dapat Ancaman Pembunuhan dari Mantan Suami, Keluarganya Pun Dihina
Baca: Suami Karen Pooroe Jalani Pemeriksaan di Polres Jaksel
Baca: Gisel Penuhi Panggilan Polisi Terkait Video Syur Wanita Mirip Dirinya
"Klien kami mendukung lah supaya tuduhan-tuduhan itu bisa berhenti," ujarnya.
Andreas tak ingin ada tuduhan yang mengarah pada kliennya. Oleh karena itu pihaknya menyetujui apapun upaya untuk mengungkap fakta kematian putri mereka.
"Setuju, jadi untuk mengungkap semua ini karena sejak awal klien kami setuju tak ada masalah, tak ada keberatan," katanya.
Karen Pooroe, istri Arya Satria Claproth merasa ada kejanggalan atas kematian putrinya, Zefania Charina, yang jatuh dari balkon lantai 6 apartemen.
Di apartemen itulah Zefania tinggal bersama Arya sebagai ayahnya.
Kecurigaan Karen Pooroe
Karen Pooroe akhirnya mengungkapkan kecurigaannya akan penyebab kematian putrinya, Zefania Carina yang janggal.
Setidaknya ada 3 kecurigaan yang dirasakan Karen Pooroe soal kematian anaknya.
Zefania Carina diketahui meninggal dunia setelah terjatuh dari lantai 6 apartemen sang ayah, Arya Satria Claproth.
Namun, Karen Pooroe justru curiga karena tak mendapati tanda-tanda anaknya jatuh dari ketinggian.
Ia hanya mendapati beberapa luka memar di tubuh mungil Zefania.
Hal ini diungkapkan Karen Pooroe saat hadir sebagai bintang tamu di Hotman Paris Show.
Dirinya sangat yakin penyebab putrinya meninggal bukan jatuh dari apartemen.
"Kalau dibilang jatuh dari lantai 6 apartemen, saya yakin itu tidak betul," tegas Karen Pooroe, dilansir TribunnewsBogor.com, Kamis (13/2/2020).
"Sangat tidak benar itu," tegasnya lagi.
Menanggapi itu, Melaney Ricardo menanyakan dasar Karen begitu yakin putrinya meninggal tak wajar.
Karen pun membeberkan 3 kecurigaan yang menjadikan dasar keyakinannya akan kematian janggal Zefania.
Berikut ulasannya dikutip TribunMataram.com dari YouTube Hotman Paris Show.
1. Ketinggian Apartemen
Arya Satria Claproth mengatakan Zefania jatuh dari balkon lantai 6 apartemennya.
Akan tetapi, menurut Karen, ketinggian apartemen suaminya tersebut sudah mampui menghancurkan tubuh seseorang, apalagi anak kecil.
Jika seseorang atau orang dewasa jatuh dari lantai 6 dnegan ketinggian mencapai 18 meter, menurut logika Karen Pooroe pasti tubuhnya akan hancur.
"Kalau satu lantai itu tingginya 3 meter, maka 3x6 jadi 18 meter. Kita orang dewasa jatuh pasti pecah berkeping-keping dong," ujar Karen pooroe.
"Pasti," jawab Melaney Ricardo.
2. Tidak Patah Tulang & Pendarahan
Namun, keanehan justru muncul tatkala tubuh mungil Zefania tak mengalami patah tulang.
Zefania juga tidak mengalami pendarahan atau pun luka lainnya.
Diakui Karen Pooroe, anaknya justru tak mengalami luka apapun ketika jatuh dari lantai 6 dan dinyatakan tewas.
Bahkan patah tulang pun tidak ada
"Anak saya tidak patah, tidak ada luka lebam. Cuman ada benjolan sedikit di sini (tunjukkan dahi), tapi itu pun tidak kelihatan. Tidak ada tulang patah," tegas Karen Pooroe.
Tak hanya itu, Karena Pooroe juga ungkap kondisi kepala sang anak pun sama sekali tidak mengalami pendarahan ataupun luka lainnya
"Tidak ada pendarahan (di kepala), tulang tengkorak semuanya utuh," tegasnya lagi.
Karen mengungkapkan, tubuh Zefania utuh dan layaknya bocah tertidur pulas.
"Jadi, kondisi mayat Zefania Carina ini kondisi rangka kepala dan semua badan utuh?" tanya Melaney Ricardo
"Utuh luar biasa, tidak ada memar. Memar cuma sedikit di sini (lengan kiri) dan di kepala sedikit," imbuhnya.
"Di dalam peti jenazah dia cantik luar biasa seperti orang tidur," ungkap Karen Pooroe.
3. 12 Jam Kematian Baru Dikabari
Kesedihan lainnya yang dialami Karen adalah keterlambatan dirinya dikabari jika sang anak sudah tiada.
Menurut pengakuan pihak sang sumi, Arya Satria Claproth, Zefania Carina ini dijabarkan meninggal dunia pada hari Jumat malam, tanggal 7 Februari 2020.
Karen Pooroe ungkap kejanggalan kematian sang anak yang disebut jatuh dari lantai 6 (Youtueb Hotman Paris Show)
"Anak saya dinyatakan tidak ada jam setengah 10 malam, tanggal 7 Februari 2020,"
Saya tahunya anak saya jatuh jam 10 malam, dibawa ke RS Mayapada oleh ayahnya. Lalu dibawa lagi ke RS Fatmawati," ungkap Karen Pooroe.
Namun anehnya, Karen Pooroe baru diberitahu keesokan harinya, tanggal 8 Februari 2020 pada siang hari.
"Saya sebagai seorang ibu, baru dikasih tahu jam setengah 11 siang besoknya dan itupun polisi yang ngasih tahu," ungkap Karen Pooroe
"Padahal sudah dibawa ke 2 rumah sakit? Berarti sudah 12 jam lebih baru dikasih tahu?" tanya Hotman Paris ikut heran
"12 jam lebih baru tahu kalau anak saya sudah tidak ada," imbuh Karen Pooroe.
Jebolan Indonesian Idol ini pun mengungkapkan curahan hatinya yang kini dipertemukan dengan sang anak dalam kondisi tidak bernyawa.
"Setelah 6 bulan dirampas dari saya, 3 bulan tidak boleh bertemu, tidak boleh menelpon, tidak boleh menghubungi. Tidak ada akses untuk menghubungi bicara sama anak saya. Akhirnya mereka mengambalikan anak saya kepada saya dalam kondisi tidak bernyawa,"
"Setelah 3 bulan tidak bertemu, saya memeluk anak saya di kamar jenazah," kenangnya sambil menangis.
Karen Pooroe tak pelak mempertanyakan kejanggalan tersebut.
"Ini ada apa gitu lho, kok bisa?" tegas Karen Pooroe.
Ia pun meminta Arya Satria Claproth untuk berkata jujur perihal penyebab kematian sang putri.
"Come on berkata jujurlah kenapa anak saya?" tegasnya. (TribunMataram.com/ Salma Fenty)