News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dua Istrinya Punya Tugas Masing-Masing, Abah Cijeungjing Syaratkan Hal Ini Ketika Ada Kesalahan

Penulis: Widyadewi Metta Adya Irani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abah Cijeungjing bersama istri pertama dan kedua

"Saya mau menjaga keharmonisan," ungkapnya.

"Ketika tetap satu rumah, di sini kan kecanggungan terjadi, saya menjaga itu," lanjutnya.

Teh Rita menambahkan, keinginannya ini juga bertujuan untuk saling menjaga privasi masing-masing.

Kedua istri Abah Cijeungjing, Emas Putri Yanti dan Teh Rita (Youtube/Cumicumi)

"Saya tetap fokus pada perjuangan, Ummah (istri pertama) pun punya privasi, ketika Abah sama saya pun punya privasi, jadi saya berpikir pisah rumah itu lebih baik," terang Teh Rita.

Untuk sementara ini, Teh Rita mengatakan dirinya masih tinggal bersama orang tuanya di Tasik.

Istri Pertama Meminta Suaminya Menikah Lagi

Diberitakan sebelumnya, seorang kerabat, Fikri Habibullah Muharram mengatakan, pernikahan kedua bagi Hafi tersebut merupakan keinginan Nengmas.

Nengmas meminta Pimpinan Pondok Pesantren Cijeungjing, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis itu menikah lagi karena merasa tak cukup sempurna untuk membahagiakan Hafi. 

Baca: Viral Istri Antar Suami Menikah, Tak Tampak Sedih Sedikitpun, Kerabat Beberkan Alasan di Baliknya

"Karena istri pertama mungkin dengan perasaannya sebagai seorang wanita, meskipun sifatnya subjektif sekali, dia mungkin merasa belum mampu membahagiakan sang suami dengan sempurna," ungkap Fikri saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (7/2/2020) lalu.

Fikri menerangkan, Hafi yang disapa Abah Cijeungjing memiliki tanggung jawab besar dalam mengurus pesantren serta sejumlah perusahaan di Baitul Maal.

Potret Keluarga Pimpinan Pondok Pesantren Cijeungjing Hafi Muhammad Kafi Firdaus. (Facebook Fikri Habibullah Muharram)

Karena itulah, Nengmas merasa Hafi perlu memiliki pendamping kedua untuk mendukung perjuangannya.

"Di sisi lain, suami juga banyak menanggung beban umat seperti mengurus pesantren, kiai, perusahaan yang ada di Baitul Maal," kata Fikri.

"Dia (Nengmas) merasa harus ada asisten kedua yang mungkin lebih dalam untuk masuk ke ranah manajerial."

"Nah dari sinilah perjalanan dimulai," sambungnya.

(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini