"Mati rasa, sampai gelombang rasa sakit, kehilangan dan kesedihan datang menyapu saya, dan aku bisa mengedipkan air mata dan diwaktu lain membiarkanku menangis tersedu-sedu," ungkapnya.
Lantaran hal itu, ia penasaran dan kagum bagaimana menantunya BCL bisa tampak kuat dan tegar menghadapi kesedihan kehilangan orang yang ia cintai.
"Jika seperti itu bagi saya, lalu bagaimana mungkin dengan Bunga, wanita yang luar biasa dan kuat seperti dia dan Noah yang berusia 9 tahun?" tulis Mohammed.
"Salah satu hal yang menyakitkan bukanlah perasaan 'mengapa', tetapi tentang ketidakberdayaan."
"Tidak berdaya kerena tidak mampu membalikkan waktu, bahkan untuk dapat menawarkan diri sebagai imbalan bagi hidupnya, seperti yang dilakukan orangtua manapun, tanpa berpikir dan dengan detak jantungnya," tulisnya.
Baca: Setelah Konser Penuh Haru, BCL Ziarah ke Makam Ashraf Sinclair, Tersenyum Lihat Pusara Suaminya
Baca: Ungkap Rasa Sedih di Atas Panggung Kedua Setelah Kepergian Ashraf, BCL: Kehilangan Cinta Sejati
Ia menggungkapkan, dirinya dan keluarga masih berjuang untuk menerima dan ikhlas atas kepergian Ashraf.
"Ashraf tersayang, kamu tiba-tiba pergi begitu saja dari kehidupan kami, dan kami sebagai teman dan keluarga berjuang untuk memahami itu."
"Meskipun kami berduka untukmu, kamu sekarang berada di luar jangkauan kami," tulis Mohammed.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana Saputri)