Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Adi Nugroho turut merasakan imbas dari kenaikan harga masker yang fantastis.
Adi Nugroho mengatakan dirinya sempat membeli masker seharga 550 ribu rupiah perbox.
Hal tersebut ia alami saat pertama kali diumumkannya virus corona sudah masuk ke Indonesia. Masker yang ia belipun naik hingga 11 kali lipat.
Sebelum membeli dengan harga yang fantastis, Adi dan istrinya, Donita sempat kesulitan mencari masker karena di beberapa apotek sudah mulai kosong.
"Kita udah datengin beberapa tempat nggak ada, dan akhirnya ada yang jual saat itu kita langsung ngantri, dan abis. Dan akhirnya dapet dengan harga satu box nya itu 550 ribu," kata Adi Nugroho saat ditemui di kawasan Jl. Kapten Tendean Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).
Baca: Aksi Driver Ojol Pakai Masker Anti-Nuklir Cegah Virus Corona Viral, Ini Pengakuannya Pada Penumpang
Baca: Donita Bintangi Serial Cinta Yang Abadi di ANTV, Perannya sebagai Istri Korban Selingkuhan
Kunci Jawaban PAI Kelas 11 Halaman 94 95 96 97 Kurikulum Merdeka, Uji Kompetensi Bab 3 - Halaman all
KUNCI JAWABAN Post Test Modul 2 Proses Regulasi Diri saat Kegiatan Belajar Berlangsung Disebut . . .
"Bisanya, kalau nggak salah sekitar 50 ribu. Jadi hampir sebelas-dua belas kali lipat dari harga asli," ujarnya.
Mau tidak mau Adi Nugroho harus membeli masker tersebut dengan harga yang fantastis.
Demi memenuhi kebutuhan keluarga di rumah, ia membeli dua box sekaligus.
"Aku ujung-ujungnya beli dua box, jadi masing2 bkx isinya 50. Jadi totalnya 100," ucapnya.
"Karena orang di rumah itu ada 6-8 orang," jelas Adi.
Wabah virus corona dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk meraup keuntungan dengan menimbun masker dan menjualnya dengan harga yang fantastis.
Beberapa oknum tersebut ada yang sudah diamankan oleh pihak kepolisian.
Namun hingga kini masker masih menjadi barang yang paling diburu dan cukup sulit didapatkan.
Kesal
Adi Nugroho mengaku sempat kesal karena harga masker yang naik berpuluh-puluh kali lipat.
Bahkan ia sempat kesulitan mendapati masker ketika virus corona sudah mulai masuk ke Indonesia.
Adi menceritakan bagaiaman sulitnya ia mendapati masker, bahkan di apotek langganannya pun ia sudah kehabisan.
"Kesel banget sih, kesel tapi butuh gimana ya," ucap Adi Nugroho di kawasan Jl. Kapten Tendean Jakarta Selatan, Rabu (4/3/2020).
"Yaudah karena salah satu yang penting itu kan masker, nah pas aku lagi break aku langsung ke apotek langganan. Kita telfon dulu, ternyata barangnya nggak ada, yaudah kita nekat tuh dateng langsung (ke apotek). Udah datengin beberapa tempat nggak ada," ucapnya.
Sebetulnya Adi dan sang istri, Donita sudah menyadari kenaikan masker sejak dua pekan lalu.
Namun keduanya masih santai karena virus corona belum dikabarkan masuk ke Indonesia.
"Kemarin sempat lihat, kalau nggak salah dua minggu lalu harga (masker) emang udah pada naik sih. Jadi, yang pertama kali ngabarin tuh Donita 'kamu tahu nggak sih, sekarang harga masker udah jutaan' gitu katanya," tutur Adi.
"Tapi kita nggak terlalu gubris, karena waktu itu coronanya masih di Wuhan kan. Bahkan pas cek di market place gitu, jualnya langsung satu karton," ucapnya.