TRIBUNNEWS.COM - Pemakaman jenazah almarhum penyanyi dangdut Rama Aiphama di TPU Al Mohdar, Kecamatan Tapos, Depok, Jawa Barat, disertai hujan dan angin, Rabu (11/3/2020).
Ibrahim bin Syagab Al-Idrus, adik almarhum, menganggap hujan disertai angin saat proses pemakaman sebagai berkah.
"Allah saat ini kasih hujan, ini rahmat," kata Ibrahim selesai memakamkan Rama di TPU Al Mohdar,
Untuk diketahui, pada saat proses pemakaman Rama berlangsung, hujan turun cukup deras. Melihat kondisi itu, Ibrahim pun mengingatkan akan kuasa Tuhan.
Baca: Sebelum Meninggal Dunia, Rama Aiphama Sibuk Garap Album
Baca: Rama Aiphama Meninggal Dunia, Sebelum Itu Sempat Jatuh Saat Menuju ke Kamar Kecil
Baca: Cynthia Lamusu Tercebur di Industri Musik Berkat Rama Aiphama
Lebih lanjut, ia mengucapkan terima kasih kepada awak media yang telah mengantarkan mendiang ke peristirahatan terakhir.
"Kita tidak pernah tahu kapan dipanggil Allah. Terima kasih rekan-rekan jurnalis yang mau meliput kakak saya, terima kasih sedalam-dalamnya," kata Ibrahim lagi.
Baca: BREAKING NEWS: Suami Karen Pooroe Ditetapkan Tersangka Kasus KDRT
Sebelumnya, Rama mengembuskan napas terakhirnya dalam usia 63 tahun pada Rabu (11/3/2020).
Sebelum meninggal, anak kedua Rama, Kemal, menyebut sang ayah mengeluhkan lambungnya yang terasa sakit.
Rama Aiphama dikenal sebagai penyanyi dan penulis lagu yang kerap berpenampilan nyentrik.
Busana khasnya adalah pakaian warna-warni mencolok dipadu topi unik. Musiknya beraliran melayu, dangdut, dan keroncong.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Hujan Deras Iringi Pemakaman Rama Aiphama, Adik: Ini Rahmat