Tidak hanya meninggalkan TikTok yang membesarkan namanya, ia juga menyebut akan meninggalkan Instagram, Facebook, hingga Twitter.
Reemar pun mengatakan alasan ia 'rehat' dari sosial media bukanlah karena hujatan netizen Indonesia.
Tetapi karena adanya masalah pribadi.
"Its not about indonesia. Its my personal problem (Ini bukan tentang orang Indonesia. Ini masalah pribadi)," tulisnya.
Kata Psikolog
Lantas apa yang menjadi faktor tindakan para netizen Indonesia ramai-ramai membully Reemar ?
Psikolog dari Universitas Muhammadiyah Malang Yudi Suharsono, M.Si memberikan tanggapannya.
Menurut Yudi, sapaannya, faktor para netizen membully Reemar disebabkan belum adanya kematangan diri dari yang bersangkutan.
Pasalnya, seseorang yang menggemari dan membenci suatu hal harus memahami tingkat batasannya.
"Faktornya terdapat pada kematangan diri yang bersangkutan."
"Artinya seseorang yang menjadi gemar atau benci pada suatu hal, harusnya mengingat kembali pada batasnya," ujar Yudi saat dihubungi Tribunnews, Rabu (29/4/2020).
Dosen Fakultas Psikologi itu menuturkan, orang yang berlebihan membully public figure bisa dikatakan belum dewasa.
Baca: Mengenal Reemar Martin, Artis Tik Tok Filipina yang Diserang Netizen Indonesia, Masih 21 Tahun
"Kalau orang dewasa harusnya bisa membedakan, menempatkan mana yang harus dilakukan secara proporsional dan tidak berlebih," ungkapnya.
Yudi menilai, tindakan menyerang public figure secara berlebihan, bisa jadi karena adanya faktor kepribadian yang mempengaruhi.