"Putranya (anaknya) ya cuma satu ini," ucap Dede.
Dede yang kenal Didi Kempot saat bekerja mengungkap pertemuan terakhirnya dengan sang maestro.
"Saya ketemu terakhir ya tiga minggu lalu, ketemu di sini," kata dia.
Dede mengaku tidak ada yang dikeluhkan dari Didi Kempot saat bertemu dengannya.
"Nggak ada, paling hanya kesel saja, capek," ujarnya.
Sementara itu, sejumlah pelayat terus berbondong-bondong ke rumah Didi Kempot.
Sejumlah wanita menyiapkan peralatan di dapur serta sejumlah pria berdiri di depan rumah.
Jalanan di depan rumah Didi Kempot ditutup oleh mobil Polantas Ngawi.
Paman Didi Kempot, Sukur mengungkapkan alasan kenapa Didi Kempot dimakamkan di Desa Majasem.
Tak lain, karena istri Didi Kempot yang meminta sang suami dimakamkan di Desa Majasem.
"Rumah di Desa Majasem adalah rumah jujukan (tujuan), ini kan rumah istrinya," kata Sukur.
Sementara rumah di Kedunggalar adalah rumah milik orangtua Didi Kempot.
Diketahui, Didi Kempot memang lahir di Dusun Sidowayah, Desa Jenggrik, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi.
Sukur menjelaskan, di Kedunggalar terdapat makam Mamiek Prakoso yang merupakan pelawak sekaligus kakak Didi Kempot.