Perlu ada pembuktian apakah Sobat Ambyar akan tetap ada selepas ditinggal sang maestro.
"Kita tunggu kalau fenomena Didi Kempot memang bisa mengubah peta, atau hanya alasan showbiz atau gaya hidup yang sesaat kontemporer," kata dia.
Jika selepas kepergian Didi Kempot atau musik ala dirinya tidak berkembang, berarti fenomena Sobat Ambyar hanya karena fenomena untuk memuaskan gaya hidup seseorang di kalangan showbiz.
Sehingga dimungkinkan Sobat Ambyar akan kembali ke 'habitat' musiknya masing-masing.
"Ya berati tidak bisa mengubah peta permusikan di Indonesia," tegas Gombloh.
Baca: Didi Kempot Rupanya Tak Pernah Pakai WhatsApp, Ini SMS Terakhir untuk Sang Istri Yan Vellia
Kata Bens Leo
Pengamat musik Bens Leo menilai, Didi Kempot selalu mempunyai tempat di hati masyarakat luas, dari golongan remaja hingga tua.
Selain itu, musik yang dibawakan juga mampu menjangkau masyarakat dari berbagai elemen.
“Didi Kempot adalah seorang entertainer Indonesia yang head to head dengan Kpopers karena fans-nya yang heterogen sekali,” kata Bens Leo saat berbicara di Kompas TV, Selasa (5/5/2020).
Diketahui, Didi Kempot mengembuskan napas terakhirnya pada Selasa pukul 07.45 WIB.
Didi Kempot meninggal di usia 53 tahun di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo karena mengalami henti jantung.
Ia diduga kelelahan akibat aktivitas padat yang dijalaninya.
Baca: 5 Lagu Populer Didi Kempot Beserta Chord Gitarnya, Sewu Kutho, Stasiun Balapan hingga Banyu Langit
Lilik, kakak Didi Kempot, mengatakan adiknya memang mempunyai kesibukan belakangan ini.
Sehari sebelum meninggal dunia, Didi bahkan masih berada di sebuah studio untuk menyelesaikan proses pembuatan video klip lagunya.