News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sosok Jang Hansol, Orang Korea yang Viralkan Video Mayat ABK Dibuang ke Laut, Fasih Berbahasa Jawa

Penulis: Sri Juliati
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Jang Hansol, Orang Korea yang Viralkan Video Mayat ABK Dibuang ke Laut, Fasih Berbahasa Jawa

TRIBUNNEWS.COM - Nama YouTuber asal Korea Selatan, Jang Hansol mendadak jadi pembicaraan khalayak, terutama di media sosial.

Tak lain setelah ia mengulas laporan praktik eksploitasi anak buah kapal (ABK) Indonesia yang dirilis media Korea Selatan, MBC News lewat channel YouTube Korea Reomit.

Laporan itu mengungkapkan sejumlah kisah pilu ABK Indonesia yang bekerja di sebuah kapal nelayan ikan China.

Para ABK harus bekerja dengan jam kerja yang tidak manusiawi dalam sehari, yaitu 18 jam.

Upah yang didapat setelah setahun bekerja pun sangat kecil, yaitu 11 ribu won atau Rp 135.350 per bulan.

Selain itu, mereka juga meminum air laut yang telah difilter.

Baca: Susi Angkat Bicara soal Meninggalnya ABK di Kapal China yang Diberitakan Media Korea

Baca: Fakta Jasad ABK WNI Dilarung di Laut: Viral di Korea, Digaji Rp 1,7 Juta setelah 13 Bulan Kerja

Sebuah tangkapan layar dari video yang dipublikasikan media Korea Selatan MBC memperlihatkan, seorang awak kapal tengah menggoyang sesuatu seperti dupa di depan kotak yang sudah dibungkus kain berwarna oranye. Disebutkan bahwa kotak tersebut merupakan jenazah ABK asal Indonesia yang dibuang ke tengah laut oleh kapal asal China. (MBC/Screengrab from YouTube)

Mirisnya lagi, jika ada yang meninggal, jenazah ABK akan dibuang ke laut.

Praktik ini pun membuat netizen geram dan meminta pemerintah bertindak sesuatu.

Lantas, siapakah Jang Hansol, sosok yang memviralkan video jenazah ABK Indonesia dibuang ke laut?

1. Biodata

Jang Hansol adalah seorang warga Korea Selatan.

Hansol, begitu ia karib disapa, lahir di Kota Daegu, 8 Mei 1994.

Ia memiliki dua saudara perempuan.

Setelah lulus SMA, Hansol diketahui melanjutkan kuliah di Singapura.

2. Tinggal di Malang

Lewat videonya, Hansol mengaku menikmati masa kecil di Korea Selatan hanya selama 3-4 tahun.

Sebab, saat itu, ia diboyong kedua orangtuanya untuk pindah ke Indonesia dan akhirnya menetap di Malang.

Usaha bangkrut menjadi alasan kenapa Hansol dan kedua saudaranya dibawa ke Malang pada 1998.

"Keluargaku memutuskan untuk melanjutkan hidup yang baru, waktu itu aku masih tiga empat tahunan, jadi nggak tahu apa-apa," kata dia.

Yang diingat Hansol hanyalah ia naik pesawat selama berjam-jam hingga telinganya sakit dan menangis di pesawat.

Saat pindah ke Indonesia, Hansol mengira jika keluarganya sedang berlibur.

Setelah 16 tahun tinggal di Indonesia, Hansol kini telah kembali ke Korea dan bekerja di sana.

3. Fasih berbahasa Jawa

Lantaran sudah sejak kecil tinggal di Malang, Hansol pun fasih berbahasa Jawa.

Bahkan logat Jawa Hansol sangat kental.

Dalam setiap videonya, Hansol selalu memperkenalkan dirinya sebagai orang Korea yang medok.

"Hallo guys, welcome back di channel Korea Reomit dengan orang Korea yang medhok," ucap Hansol di setiap videonya.

Terkait nama Reomit yang menjadi nama channel-nya adalah bahasa walikan dari kata timoer alias timur dengan ejaan lama.

Selain bahasa Jawa, Hansol juga fasih berbahasa Indonesia dan Inggris.

4. Aktif di YouTube

Hansol telah bergabung dan memiliki channel YouTube dengan nama channel Korea Reomit sejak 1 September 2013.

Hingga kini, sudah ratusan video yang diunggah Hansol di akun YouTube-nya.

Bahkan jumlah penontonnya telah mencapai 401.581.274 kali dengan jumlah subscriber mencapai 2,98 juta

Dalam seminggu, Hansol biasa mengunggah empat hingga lima video dengan tema yang berbeda-beda.

Beberapa di antaranya seperti kasus serta peristiwa yang terjadi di Korea, tips diet, cerita kehidupan Korea, vlog, mukbang, dan lainnya.

Pada subscriber-nya, Hansol memiliki sapaan khas yaitu bolo-bolo alias teman-teman.

5. Pernah bertemu Jokowi

Hansol pernah diundang ke acara Korea Indonesia Meet Up saat Presiden RI Joko Widodo berkunjung Ke Korea Selatan pada September 2018.

Dalam videonya, Hansol yang mengaku gugup bertanya dalam bahasa Jawa kepada Jokowi.

"Kulo badhe tanglet, Pak (Saya mau tanya, Pak). Saya bisanya Jawa kasar, Pak, saya campur dikit-dikit boleh, ya," ucap Hansol yang dijawab boleh Jokowi.

Hansol lantas bertanya apa kriteria menjadi pemimpin yang bagus dan baik.

"Ya, mau mendengar rakyat, mendengar keluhan-keluhan rakyat, mau berkomunikasi, sering ketemu dengan rakyat," jawab Jokowi.

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini