Menurutnya, tidak terlalu penting menganggap Covid-19 sebagai bagian dari teori konspirasi atau bahkan informasi hoaks.
Namun, hal utama sesuai fakta yang ada, Covid-19 sudah benar-benar terjadi di Indonesia.
Baca: Konspirasi Covid-19 di Mata Nadiem Makarim, Jerinx, dan dr. Tirta, Malas Berpikir Vs Kebohongan WHO
"Apapun itu kita berusaha mengambil hikmah yang terbaik dari ada apa ini dunia, kenapa kita harus direbahkan untuk sementara," lanjut Olivia.
Kemudian, Olivia menambahkan tidak boleh sembarangan orang bisa menerangkan kepada masyarakat perihal Covid-19 tanpa adanya kapasitas latarbelakang yang jelas.
Perempuan kelahiran 18 Oktober 1981 ini menjelaskan orang yang paling pas untuk berbicara mengenai Covid-19 adalah para ahli.
"Saya berbicara virus lucu, karena bukan dokter. Dokter pun harus imunologi atau virologi yang tepat berbicara mengenai virus," tandasnya.
Baca: Jerinx Bahas soal Teori Konspirasi, Ahmad Dhani Beri Komentar Menohok Ini
Jerinx dan Teori Konspirasi Covid-19
Sebelumnya, pemain drum Superman is Dead (SID), Jerinx, akhir-akhir ini viral karena teori konspirasi yang dipercayainya.
Hadir di acara Sapa Indonesia Malam Kompas TV pada Rabu (5/6/2020) yang dipandu Aiman Witjaksono, Jerinx menuding Dirjen WHO, Tedros Adhanom, terlibat konspirasi dengan Pendiri Microsoft, Bill Gates.
Sehingga, menurutnya WHO tidak bisa menjadi acuan.
"Tapi WHO bilang begini, WHO sendiri enggak tahu mereka itu siapa loh, if you read WHO, Who?"
"Jadi mulai kini kalau acuan Anda WHO mengatakan, WHO mengatakan," ucapnya.
Lalu, Aiman membalas jika memang Jerinx tak percaya pada data WHO, dari mana acuan untuk berpegang.
"Jadi kalau enggak pakai data WHO punya data siapa? Anda punya tim statistik sendiri mungkin."