News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rusuh di Amerika Serikat

Musisi Rock AS Roger Waters Serukan Protes Damai: Kerusuhan Hanya Akan Bantu Trump!

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Musisi Amerika Serikat (AS) Roger Waters

TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Musisi Roger Waters mengecam polisi Amerika Serikat (AS) sebagai 'setan' dan menuding Presiden AS Donald Trump menginginkan perang ras.

Kecaman ini dikeluarkan Riger Waters terkait aksi damai berujung kerusuhan pasca kematian warga keturunan Afrika-Amerika George Floyd.

Ia pun menyerukan agar para pengunjuk rasa tidak jatuh ke dalam perangkap mereka dan fokus pada aksi protes damai.

"Trump sedang berusaha memperkuat gagasannya, ia ingin perang saudara antara supremasi kulit dan siapapun yang mau berdiri dengan tongkat baseball dan mengatakan tidak," kata Waters pada Selasa kemarin waktu setempat.

Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (3/6/2020), Waters mengatakan bahwa Trump sebenarnya menyadari banyak orang yang sangat marah menanggapi kasus penganiayaan berujung kematian yang dilakukan terhadap George Floyd atau orang Afrika-Amerika lainnya yang dibunuh oleh polisi jahat di seluruh AS.

Baca: Adik George Floyd Minta Pendemo Berhenti Menjarah: Itu Tidak akan Membuat Kakakku Kembali

Baca: George Floyd Tewas di Tangan Polisi, 3 Data Ini Tunjukkan Bagaimana Hukum AS Perlakukan Kulit Hitam

Sejumlah demonstran berlutut dan meneriakkan yel-yel di depan Kantor Polisi Detroit saat melakukan aksi unjuk rasa atas kematian George Floyd, di Detroit, Michigan, Amerika Serikat, Minggu (31/5/2020) waktu setempat. Meninggalnya George Floyd, seorang pria keturunan Afrika-Amerika, saat ditangkap oleh polisi di Minneapolis beberapa waktu lalu memicu gelombang aksi unjuk rasa dan kerusuhan di kota-kota besar di hampir seantero Amerika Serikat. AFP/Seth Herald (AFP/Seth Herald)

Ia kemudian memohon kepada para pengunjuk rasa untuk melakukan aksi non-kekerasan sebagai gantinya, agar keinginan Trump tidak tercapai.

"Anda harus ingat Mahatma Gandhi, anda harus ingat betapa pentingnya protes non-kekerasan, dan juga seberapa efektifnya. Tinggalkan tongkat baseball itu di rumah, kerusuhan ini hanya akan membantu Trump," kata Waters.

Menurut Waters, Trump memahami bahwa tingkat kemarahan yang terlihat saat ini mungkin ada hubungannya dengan banyaknya orang yang dikurung selama berbulan-bulan karena pandemi virus corona (Covid-19) dan akhirnya menuangkan energi mereka ke dalam aksi protes seperti saat ini.

Memposting gambar berlatar hitam seperti yang dilakukan para selebriti dan aktivis di media sosial seperti Instagram, kata Waters, cukup berdampak.

Kemudian mengambil gambar atau mendokumentasikan kebrutalan polisi dan mempostingnya ke media sosial sambil tidak memberi mereka alasan untuk melakukan tindakan kekerasan juga dianggap sebagai hal yang harus dilakukan.

"Setiap orang dengan platform apa pun harus berbicara. Dosa besar jika semuanya hanya diam," tegas Waters.

Protes damai atas kematian Floyd di Minneapolis, Minnesota, AS pada minggu lalu telah berubah menjadi kerusuhan dan penjarahan yang menyebar di seluruh negara bagian.

Aksi ini kemudian mendorong Trump untuk mengerahkan kekuatan militernya di Washington pada hari Senin lalu.

Hal ini dilakukan untuk memulihkan ketertiban dan mengumumkan bahwa ia akan melakukan tindakan yang sama pula di wilayah lainnya jika memang diperlukan.

(Tribunnews/Fitri Wulandari)

Sumber: Russia Today

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini