Selain itu, ia merupakan satu dari sedikit seniman yang mampu menampilkan tari tradisional lintas gender.
Keahliannya menjiwai karakter perempuan dalam berbagai tarian daerah, seperti tari topeng, Sunda, Cirebon, Bali, dan Jawa Tengah, terkadang membuat penonton kebingungan menentukan jenis kelamin penarinya.
Penari papan atas dunia ini merupakan lulusan Institut Seni Indonesia tahun 1982.
Selain menjadi penari, Didik Ninik Thowok juga merupakan pengajar, aktor, mimer, make up artis, komedian dan penyanyi.
Baca: Lagu Lathi Dianggap Mistis, Reza Oktovian : Gue Aja Takut Setan, Manggil Setan Buat Apa ?
Didik Ninik Thowok dikenal interpretasinya dalam tarian tradisional dari berbagai wilayah di Indonesia, dengan kemurnian gerakan karya Didik Nini Thowok sendiri yang telah diakui secara Internasional.
Penari kelahiran Temanggung ini memiliki segudang prestasi yang diakui dunia.
Selain itu, ia juga memiliki banyak hasil karya, seperti artikel, tarian tradisional, tarian komedi, tarian tradisional multinasional, kolaborasi multinasional, penampilan internasional, dan puluhan D’oude couple di seluruh dunia.
Kehidupan Keluarga Didik Ninik Thowok
Dikutip dari wikipedia, Didik Nini Thowok terlahir dengan nama Kwee Tjoen Lian.
Karena sakit-sakitan, orang tuanya kemudian mengubah namanya menjadi Kwee Tjoen An.
Ayah Didik, Kwee Yoe Tiang, merupakan seorang keturunan Tionghoa yang tinggal di Temanggung, sedangkan ibunya, Suminah, adalah wanita Jawa asli, asal Desa Citayem, Cilacap.
Didik merupakan sulung dari lima bersaudara, keempat adiknya merupakan perempuan.
Setelah G30S/PKI, keturunan Tionghoa diwajibkan mengganti nama Tionghoa mereka menjadi nama pribumi sehingga nama Kwee Tjoen An pun menjadi Didik Hadiprayitno.
Kehidupan masa kecil Didik disebut penuh keprihatinan.