Tindakan itu dilakukan setelah Pije melakukan pembakaran.
Di sana ia menyerahkan diri ke Polsek Tanggulangin dan membuat pengakuan palsu.
Mella menjelaskan, saat itu tersangka mengaku dikeroyok oleh massa di sebuah warung.
Padahal kejadian tersebut tidak terjadi sama sekali di sekitar rumah Via Vallen.
"Yang saya denger dia itu seolah-olah dikeroyok massa di warung padahal nggak ada yang ngeroyok sama sekali," jelas Mella.
Motif Bakar Mobil Via Vallen karena Sakit Hati Dihina Lusuh dan Kotor
Dilansir oleh Surya.co.id, Pije mengaku sakit hati dan memutuskan untuk membakar mobil Via Vallen.
Kala itu, Pije sampai di rumah Via Vallen namun ia tak berhasil menemui sang idola.
Bahkan ia mengaku mendapatkan perkataan yang menyakitkan dan dirasa sudah menghina dirinya.
Kapolres Sidoarjo, Kombes Pol Sumardji, mengungkapkan Pije sudah dua kali ke rumah Via Vallen.
Namun, ketika ditemui oleh seseorang, Pije disebut kotor dan lusuh.
Perkataan tersebut membuat Pije sakit hati dan melakukan aksi pembakaran.
"Dia dua kali ke rumah Via Vallen, tapi tidak ketemu Via Vallen langsung hanya ditemui seseorang," terang Kombes Pol Sumardji.
"Tapi dia mengaku tersinggung lantaran perkataan orang itu tidak enak didengar."