TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Usai kejadian mobil toyota Alphardnya yang terbakar hingga pelakunya ditangkap dan jadi tersangka, pedangdut Via Vallen sudah berlapang dada dan memetik banyak pelajaran.
Keluarga Via Vallen buka suara terkait kasus pembakaran mobil toyota Alphard miliknya itu.
Mella menganggap kalau keluarga Via Vallen sudah bernafas lega, karena terduga pelaku pembakaran mobil Alphard sudah ditangkap polisi.
Tentang sikap Via Vallen usai peristiwa pembakaran mobil alphard miliknya ini disampaikan sang adik, Mella Rosa saat dhubungi awak media.
"Sebagai pembelajaran lah, untuk ke depan lebih waspada lagi untuk keamanan rumah," ujar Mella Rosa.
Sebelumnya, pedangdut Via Vallen mengunggah pesan singkat setelah insiden mobil Alphard-nya dibakar orang.
Pelantun lagu Sayang itu nampak membagikan sebuah video singkat berdurasi beberapa detik.
Dalam video itu memperlihatkan penampakan langit di sore hari menjelang malam.
Diketahui pula Via Vallen seperti berada dalam sebuah perjalanan dengan menggunakan kendaraan.
Via Vallen membagikan video tersebut di hari yang sama dengan peristiwa mobilnya dibakar oleh orang tak dikenal.
Melalui unggahan itu, Via Vallen terlihat pasrah dengan kejadian yang menimpanya.
Ia pun menuturkan apabila semua yang dimiliki saat ini hanyalah pemberian dan titipan dari sang Pencipta.
"Semua hanya titipan," tulis Via Vallen.
Seperti diberitakan, mobil Toyota Alphard milik pedangdut Via Vallen yang diparkir di samping rumahnya di Desa Kalitengah Selatan, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Jawa Timur, terbakar, Selasa (30/6/2020) pagi.
Keluarga Tak Percaya Pelaku Vianisty
Keluarga sempat tak percaya saat pelaku mengaku fans Via Vallen atau.
"Trauma sih tidak, cuma takut. Kok orang sampai senekat itu," kata Shelly, sepupu Via Vallen kepada Surya, Selasa (30/6/2020) sore.
Diceritakan, Via Vallen tidak mengenal dan tidak tahu siapa pelaku pembakaran mobil tersebut. Hanya mereka sudah melihat rekaman CCTV dan terlihat pelaku seolah sengaja.
"Dia jalan kaki, mau mendekati mobil kemudian balik laki. Kemudian ke belakang lewat jalan lain. Tiba-tiba terjadi kebakaran itu," ujarnya.
Dari dalam rumah memang sempat tercium bau bensin. Seorang kru bagian lighting yang pertama melihat mobil terbakar ketika keluar rumah.
Keluarga Via Vallen seolah tidak bisa percaya kalau pelaku pembakaran ini hanya seorang fans atau Vianisti, sebutan fans Via Vallen.
"Masak fans sampai seperti itu. Sampai ngeri dan senekat itu. Kalau fans kayaknya gak seperti itulah," kata Mella Rosa, adik Via Vallen dalam kesempatan yang sama.
Diulanginya, keluarga sudah menyerahkan sepenuhnya penanganan perkara ini ke pihak kepolisian. "Keluarga pasrah saja ke polisi. Kan sudah proses penyelidikan," sambungnya.
Alasan Mobil di Luar Rumah
Adik Via, Mella Rosa menceritakan kronologi dibakarnya mobil toyota Alphard milik kakaknya itu yang terjadi sekitar pukul 03.20 WIB.
"Awalnya pukul segitu saya lagi tidur ada teriakan histeris dari Mbak Seli dan Mbak Via. Mereka teriak Alphardnya kebakaran," kata Mella Rosa ketika dihubungi awak media, Rabu (1/7/2020).
Mella menambahkan, setelah berteriak histeris, Via pun memintanya untuk menghubungi pemadam kebakaran agar mobil Alphardnya yang terbakar bisa segera padam.
"Saat itu semuanya kumpul di rumah. Jadi mengerahkan seluruh keluarga untuk keluar rumah pada saat itu. Karena panik apinya semakin membesar," ucapnya.
Mengenai posisi mobil yang berada disamping rumah, Mella menyebutkan bahwa Via memarkirkan mobilnya disamping rumah karena malam harinya, garasi rumah dipakai untuk syuting.
"Pada saat itu lagi syuting video di dalam garasi jadi disetting seperti kayak panggung. Jadi mobilnya otomatis dikeluarkan semua, jadi posisinya di pinggir rumah, bukan di jalan raya," jelasnya.
Saat kejadian pembakaran, proses syuting sudah selesai dan Via sudah berada didalam rumah untuk istirahat.
"Posisi teteh (Via) juga udah di kamar, saudara-saudara juga udah pada tidur, tiba-tiba orang operator dari syuting itu tadi gedor-gedor pintu. Mengabari bahwa mobilnya itu kebakaran," katanya.
Tersangka
Akhirnya polisi menetapkan PIke (41) pria asal Medan sebagai tersangka pembakar mobil Alphard Via Vallen.
Penetapan tersangka pembakar mobil Alphard Via Vallen itu dilakukan setelah polisi menemukan cukup bukti.
Hasil olah TKP, pemeriksaan terhadap beberapa saksi, rekaman CCTV, dan keterangan Pije sendiri, polisi mendapat pentunjuk kuat bahwa Pije adalah pelakunya.
"Sehingga penanganan perkara ini sudah kita naikkan ke penyidikan. Yang bersangkutan sudah ditetapkan jadi tersangka," kata Kapresta Sidoarjo Kombes Pol Sumardji, Rabu (1/7/2020) seperti dikutip dari artikel surya.co.id (Grup Tribunnews.com) dengan judul FOTO Pembakar Mobil Alphard Via Vallen yang Ngaku Sakit Hati, Padahal Rela Gandol Truk Demi Ketemu,
Pije dijerat pasal 187 ayat 1 KUHP tentang pembakaran. Namun, polisi mengaku masih berupaya mendalami kasus ini.
Sakit Hati
Tentang motif pembakaran, sejauh ini mengarah ke sakit hati.
Bukan sakit hati ke Via Vallen, tapi ke seseorang yang sempat menemui Pije ketika dia berusaha menemui Via Vallen di rumahnya.
"Pelaku adalah warga Sumatra Utara yang tinggal di rumah kontrakannya di Cikarang. Sehari-hari kerja serabutan, jualan celana, kaos, dan sebagainya. Dia mengaku nekat jauh-jauh ke Sidoarjo dengan nggandol truk dan sebagainya demi bertemu langsung dengan Via Vallen. Dia fans berat," tandas Sumardji.
Namun, sesampai di runah Via Vallen di Desa Kalitengah, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo, Pije mengaku mendapat sambutan yang kurang baik dari orang yang menemuinya.
"Dia dua kali ke rumah Via Vallen. Tapi tidak ketemu Via Vallen langsung. Hanya ditemui seseorang, tapi dia mengaku tersinggung lantaran perkataan orang itu tidak enak didengar. Seperti menyebut kotor, lusuh, dan sebagainya. Itu pengakuan pelaku," ungkap kapolres.
Karena itulah diduga Pije sakit hati.
Dia kemudian datang lagi ke rumah Via Vallen dinihari kemarin. Kemudian membakar mobil mewah milik Via Vallen yang terparkir di samping rumah.
Meski ada bukti botol berisi bensin dan sebagainya, pelaku mengaku tidak merencanakan aksi itu.
Hanya spontan menyiramkan bensin kemudian membakar kertas dengan korek api yang dibawanya.
(Wartakota/Arie Puji Waluyo/Surya/M Taufik)