News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Rhoma Irama Bernyanyi saat Pandemi

Warga yang Nonton Rhoma Irama Nyanyi Bakal Dirapid Test, Keluarga Pengundang Siap Bantu Biaya

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sebelum manggung di Pamijahan, Kabupaten Bogor, Rhoma Irama sempat membuat pernyataan rencana penundaan pentas.

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Aksi Rhoma Irama bernyanyi di tengah pandemi masih jadi perhatian. Warga dan tamu yang nonton Raja dangdut nyanyi di Pamijahan, Kabupaten Bogor akan dites rapid massal.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor Mike Kaltarina mengatakan bahwa pihaknya akan melakukam pendataan terlebih dahulu sebelum tes Covid massal itu digelar.

"Didata dulu nama-namanya, kan cukup banyak sekali ya kalau kita lihat. Tapi yang jelas pasti akan dilakukan deteksi untuk mereka yang mengikuti kegiatan itu," kata Mile Kaltarina kepada wartawan, Kamis (2/7/2020).

Untuk warga dari luar Bogor yang hadir dalam acara khitanan itu, kata dia, akan dikoordinasikam dengan Dinkes daerah tempat mereka berasal.

Namun, Mike mengaku masih belum bisa memastikan kapan tes Covid-19 massal tersebut dilakukan.

"Kita lihat saja nanti," kata Mike.

Baca: Kesatuan Keluarga Besar Kasepuhan Bicara Soal Rhoma Irama Nyanyi di Panggung Sunatan, Serba Mendadak

Baca: Menhub Budi Karya Minta Kemenkeu Subsidi Rapid Test untuk Masyarakat Pengguna Transportasi Umum

Ketua Pewarta Foto Indonesia (PFI) Pusat, Reno Esnir (kaos hitam), didampingi ketua PFI Jakarta, Grandyos Zafna, sedang berbincang-bincang dengan ketua Relawan Indonesia Bersatu Melawan Covid-19, Sandiaga S Uno, saat meninjau pelaksanaan rapid test untuk kalangan jurnalis, di gedung Dewan Pers, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Minggu (28/6/2020). Rapid test ditujukan kepada pewarta foto yang selama ini menjadi garda terdepan dalam mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat dalam penanggulangan Covid-19, dan mereka termasuk kalangan yang rentan terpapar Covid-19. (WARTAKOTA/Nur Ichsan) (WARTAKOTA/Nur Ichsan)

Sementara itu, diwawancarai terpisah, anak tertua pemilik hajat Abah Surya Atmaja, Hadi Pranoto mengaku bahwa pihaknya siap melaksanakan tes Covid-19 massal yang direncanakan oleh Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor tersebut.

"Belum menyampaikan resmi kepada keluarga untuk tes covid atau warga yang ikut acara itu. Kami akan tunggu, karena itu keberkahan bagi kami masyarakat pegunungan mendapat perhatian dari Gugus Tugas untuk menberikan sentuhan kesehatan dan jaminan terkait Covid-19," kata Hadi Pranoto.

Hadi juga mengungkapkan bahwa pihaknya siap membantu anggaran jika Gugus Tugas memiliki keterbatasan anggaran terkait pelaksanaan tes Covid-19 ini.

"Biaya kalau dari Gugus Tugas dan Pemkab tidak bisa mengcover, kami akan siap membantu untuk mencukupinya," kata Hadi Pranoto.

Anak asuh tertua Abah Surya Atmaja, Hadi Pranoto dalam jumpa pers di Dramaga, Kabupaten Bogor, Kamis (1/7/2020). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Diketahui, acara khitanan di Pamijahan Bogor ini heboh setelah menggelar perayaan yang diwarnai aksi panggung Rhoma Irama padahal sudah dilarang oleh Gugus Tugas karena masih berlakunya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional.

Tidak hanya Rhoma, bahkan artis lain seperti Rita Sugiarto, Yunita Ababil, Wawa Marissa, Caca Handika, Yus Yunus dan beberapa artis lain turut meramaikan acara khitanan di wilayah zona merah corona ini sehingga kerumunan massa tak terhindarkan.

Hal ini pun membuat Bupati Bogor Ade Yasin geram karena beberapa hari sebelum acara dimulai, Rhoma Irama dan pemilik hajat sempat menyetujui larangan Gugus Tugas dan tidak akan gelar pertunjukan di Pamijahan namun pada akhirnya Rhoma Irama tetap manggung termasuk beberapa artis lainnya.

Rhoma Irama dan Bupati Bogor Ade Yasin (kolase/instagram/dok Tribunnews.com)

Tak ada izin

Pemilik Hajat Abah Surya Atmaja juga mengakui bahwa acara pertunjukan artis hingga melibatkan kerumunan massa itu memang tak berizin sebagaimana yang diceritakan oleh Bupati Bogor Ade Yasin setelah melakukan pertemuan dengan Abah Surya pada Selasa (30/6/2020) kemarin.

"Kemarin kita minta kerangannya (Abah Surya). Saya tanya apakah ada izinnya, gak ada. Khawatir ada izin dari siapa, ternyata gak ada. Setelah itu ya kasusnya kita serahkan kepada pihak yang berwenang. Beliau sih merasa bersalah setelah melanggar aturan hukum. Karena mengadakan acara besar harus ada izin," kata Ade Yasin.

Sebelumnya dari kepolisian setempat, Kapolsek Cibungbulang Kompol Ade Yusuf mengatakan bahwa dirinya juga sama sekali tidak pernah memberikan izin acara besar yang diisi sejumlah artis itu.

"Mereka sudah berkali-kali meminta izin ke Polsek untuk menggelar acara besar itu, tapi saya tidak kasih izin," kata Kompol Ade Yusuf.

Ketua KKBK Kabupaten Bogor Rizana Miko Harmoko (kanan) bersama Ketua KKBK Kota Bogor Ace Sumanta (kiri) mengklarifikasi terkait acara hajat sunatan di Pamijahan. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Serba Mendadak

Pihak Kesatuan Keluarga Besar Kasepuhan (KKBK) ikut menjelaskan kehebohan kehadiran Rhoma Irama di hajatan ketua KKBK Surya Atmaja atau Abah Surya.

Ketua KKBK Kabupaten Bogor Rizana Miko Harmoko, Rabu (1/7/2020) menjelaskan jika acara yang digelar di Pamijahan, Kabupaten Bogor terjadi secara mendadak.

Rhoma Irama yang datang sebagai undangan syukuran rupanya hanya berniat untuk isi tausiah di acara khitanan tersebut setelah dilarang oleh Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor.

Namun, warga menonton mendadak meminta Rhoma Irama untuk bernyanyi.

"Haji Rhoma karena awalnya sudah ada pemberitaan, udah gak usah nyanyi, tausiah saja. Tausiah lah selama ada lah 10 menit dan Haji Rhoma pakai face shield. Sesudah tausiah, namanya di kampung ada artis begitu, teriak-teriaklah, nyanyi, nyanyi, begitu," katanya.

Kemudian nyanyi lah Rhoma Irama diiringi pemusik warga setempat dengan kemampuan ala kadarnya karena Rhoma tidak datang dengan Soneta.

Dia menjelaskan bahwa dalam acara ini sebenarnya tidak ada konser khusus.

Penyanyi lain yang datang pun seperti Rita Sugiarto, Caca Handika dan yang lainnya tidak semua nyanyi.

"Jadi rata-rata memang yang dateng hari Minggu ini koleganya dari artis, group, penyanyi sehingga didaulatlah mereka untuk bernyanyi. Memang situasinya mendadak semua," kata Rizana.

Dia menjelaskan bahwa hal tersebut seolah-olah dihadiri penonton yang luar biasa.

Bahkan panggung saja alakadarnya menggunakan 2 petak lahan sawah.

"Panggung kita pagar besi semua. Kita buka satu pintu, pintu tamu, dan itu protokol Covid-19 kita lakukan, ada bilik penyemprotan, pengukur suhu badan, hand sanitizer. Tamu yang gak pakai masker kita kasih masker," katanya.

Dia juga mengatakan bahwa di lapangan terkait protokol cukup ketat.

Namun gambar yang beredar terkait kondisi penonton seolah-olah penuh.

"Di depan panggung, tidak semua masyarakat masuk, hanya memang angel pengambilan gambar kadang berpengaruh seolah-olah penuh, padahal real-nya di lapangan gak penuh," ujarnya.

Didampingi Ketua KKBK Kota Bogor Ace Sumanta, Rizana meminta maaf atas apa yang sudah terjadi.

"Kami menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada Bupati Bogor, jajaran Forkopimda dan masyarakat luas apabila acara keluarga yang dihadiri beberapa kalangan itu dianggap kurang tepat. Sebab tak ada niatan dari pihak Abah Surya untuk melawan aturan apalagi melecehkan wibawa pemerintah daerah beserta jajaran Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Bogor," ungkapnya.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Kerumunan Massa Acara Manggung Rhoma Irama Akan Dites Rapid Massal, Keluarga Abah Surya Siap, 
Penulis: Naufal Fauzy

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini