Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Omaswati masih bisa bercanda beberapa hari sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Padahal, dikatakan Dio Ambiah putra ke dua dari Omas. Ibundanya itu kondisinya sudah memburuk dalam empat hari terakhir.
"Kemarin juga masih bercanda, cuma nggak ngomong gitu cuma kayak (noyor) kepala saya," ujar Dio Ambiah di rumah duka kawasan Cimanggis, Depok Jawa Barat, Jumat (17/7/2020) dini hari.
Meski sudah ikhlas dengan kepergian ibundanya, Dio mengaku masih merasa kaget dengan meninggalnya sang bunda.
"Untuk tadi nggak ada pesan apa-apa, makanya kita cukup kaget," ucapnya.
Omaswati sudah mulai berkurang intensitas bicara sejak Kamis malam. Dio mengatakan ibundanya itu lebih banyak diam dan tak bicara sama sekali.
"Nah itu dari semalam dia nggak ada keluar omongan sama sekali," terang Dio.
Baca: Omas Meninggal, Okky Lukman dan Wendi Cagur Kehilangan Legenda Komedian Wanita Betawi
Baca: Keinginan Terakhir Omaswati Bantu Pembangunan Umrah dan Berangkatkan Umrah Janda Belum Terwujud
Sebelum meninggal Omaswati sempat mengalami sesak nafas dan demam tinggi.
Dio yang menemani saat-saat terakhir sang bunda mengatakan beberapa menit sebelum meninggal Omas masih bisa menonton tv.
Namun tak berselang lama Omas menghembuskan nafas terakhir. Meski sempat dibantu nafas buatan, nyawa Omas sudah tidak ada.
Dikira Tidur Biasa
Dikatakan Dio, ibundanya itu masih sempat menonton televisi sebelum meninggal dunia. Ia kemudian meninggalkan ibundanya seorang diri.
Begitu kembali, Dio mengaku sudah melihat Omas tak lagi bernafas. Perutnya tak bergerak selayaknya orang yang sedang bernafas, ia sempat mengira ibunya itu hanya tidur saja.
"Jadi dia tadi pas jam setengah delapan lagi nonton tv biasa kan, saya tinggal bentar buat ngasih makan kucing terus saya nitip ke adek saya kan, nah sekitar jam delapan kurang sepuluh saya udah balik lagi, terus jalan ke kamar mandi saya lihat dia kok perutnya nggak ngembang kempis gitu, nggak kayak orang lagi bernapas," jelas Dio Hambiah di rumah duka kawasan Cimanggis, Depok Jawa Barat, Jumat (17/7/2020) dini hari.
"Saya kira tidur soalnya matanya setengah terbuka, terus saya cek napas di hidung udah nggak ada dan saya bangunin udah lemes dan tangannya udah dingin banget," ucapnya.
Dio kemudian meminta bantuan kakak pertamanya untuk memberikan bantuan nafas buatan. Namun nyawa Omaswati sudah tak ada dan meninggal dunia malam itu.
"Terus saya manggil kakak saya yang pertama dan ngasih pertolongan pertama tapi nggak ada reaksi barulah kita manggil saudara semua kalau mama udah nggak ada," tutur Dio.
Dio mengatakan dalam empat hari terakhir sakit gula dan asma Omaswati kambuh dan sedang parah-parahnya. Kondisi itu juga yang membuat Omas tak bisa bangun dari ranjang.
"Untuk empat hari terakhir kayaknya gula sama asmanya kambuh, lagi tinggi-tingginya," terangnya.
Omaswati meninggal di usia 54 tahun dengan meninggalkan 3 orang anak. Rencananya jenazah Omas akan dimakamkan pada Jumat pagi sebelum salat Jumat di pemakaman dekat rumah.