News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Sapardi Djoko Damono Meninggal

Karya Sastranya Terkenal, Sapardi Djoko Damono Tak Pernah Paksa Anaknya Jadi Sastrawan

Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pujangga Sapardi Djoko Damono ikut berpartisipasi dalam Konser Gitaris Indonesia Peduli Negeri Musik dan Syair Solidaritas, di Bentara Budaya Jakarta, Kamis (11/10/2018). Lebih dari 60 gitaris Indonesia, musisi dan seniman ikut berpatisipasi dalam konser yang diadakan untuk mengumpulkan donasi bagi korban gempa di Sulawesi Tengah dan Lombok. Selain musik serta puisi, dalam acara tersebut juga diadakan lelang gitar, donasi puisi, serta workshop pembuatan tempe yang juga ditujukan untuk donasi. TRIBUNNEWS/HERUDIN

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebagai satrawan besar di Indonesia, almarhum Sapardi Djoko Damono tak pernah memaksa anak-anaknya untuk menjadi sastrawan.

Bahkan almarhum membebaskan anak-anaknya untuk memilih jalan karirnya menjadi apapun yang diinginkan.

Bawuk anak bungsu Saparti Djoko Damono mengungkapkan sosok sang ayah yang tak pernah memaksakan kehendak.

"Haha nggak (maksa), mungkin tepatnya saya yang menghindar (dari sastra)," kata Bawuk saat ditemui di TPU Giritama, Bogor, Minggu (19/7/2020).

Satu hal yang selalu diingat Bawuk dari ayahnya adalah pesan untuk terus belajar dan sekolah. Jangan pernah berhenti untuk belajar.

"Susah ya, yang jelas pesan beliau satu. Sekolah, ya pokoknya sekolah belajar," bebernya.
Bawuk juga membeberkan penyakit terakhir yang bersarang di tubuh Sapardi Djoko Damono sebelum meninggal dunia.

Saat-saat terakhir dirawat, Sapardi mengalami infeksi pada organ paru-paru sehingga terdapat cairan yang harus dibersihkan.

Baca: Sapardi Djoko Damono Sudah Lama Minta Keluarga Siapkan Tempat Pemakaman

Baca: Jelang Akhir Hayatnya, Sapardi Djoko Damono Hanya Minta Minum Teh Hangat

Bawuk putri bungsu Sapardi Djoko Damono memegan foto besar almarhum ayahnya di depan jenazah sang ayah di TPU Giritama, Giti Tonjong, Bogor Jawa Barat, Minggi (19/7/2020). (TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA)

"Hmm.. sulit dijawab sih karena ada gabungan beberapa hal. Tapi kemarin itu ada infeksi di paru-paru," katanya.

"Ada cairan yang banyak. Kemarin mau memperbaiki itu cuma berat juga mungkin di badannya," tutur Bawuk.

Sapardi Djoko Damono meninggal dunia di usia 80 tahun di RS Eka Hospital pada Minggu (19/7/2020) pukul 09.17 WIB.

Sapardi meninggal karena sakit komplikasi yang dialaminya dan di saat terakhir, Sapardi hanya meminta teh hangat yang disediakan oleh anggota keluarganya.

Bawuk putri bungsu Sapardi Djoko Damono ditemui usai mengantar kepergian ayahnya di TPU Giritama, Giri Tonjong Bogor, Minggu (19/7/2020). (TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA)

Siapkan Makam
Sapardi Djoko Damono rupanya sudah mempersiapkan dimana dirinya akan beristirahat untuk selamanya.

Dikatakan putri bungsunya, Bawuk. Sapardi sudah memesan untuk disiapkan kuburan di TPU Giritama, Bogor.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini