Ungkap Kejanggalan
Dalam unggahannya, Anji menilai ada beberapa kejanggalan atas karya foto tersebut.
"Foto ini terlihat powerful ya. Jenazah korban cvd. Tapi ada beberapa kejanggalan.
1. Tiba-tiba secara berbarengan foto ini diunggah oleh banyak akun-akun ber-follower besar, dengan caption seragam.
Sebagai orang yang familiar dengan dunia digital, buat saya ini sangat tertata.
Seperti ada KOL (Key Opinion Leader) lalu banyak akun berpengaruh menyebarkannya. Polanya mirip.
Anak Agency atau influencer/buzzer pasti mengerti.
2. Dalam kasus kematian (yang katanya) korban cvd, keluarga saja tidak boleh menemui. Ini seorang Fotografer, malah boleh. Kalau kamu merasa ini tidak aneh, artinya mungkin saya yang aneh.
Saya percaya cvd itu ada. Tapi saya tidak percaya bahwa cvd semengerikan itu. Yang mengerikan adalah hancurnya hajat hidup masyarakat kecil.
EDIT : saya menulis cvd karena malas menulis covid," tulis Anji melalui captionnya
Ini Isi Klarifikasi Anji Soal Foto Jenazah Covid-19
Kini Anji pun menjawab surat pernyataan tersebut melalui unggahan di akun Instagram-nya.
Dalam unggahan itu, Anji menyampaikan bahwa ia sebelumnya telah berkomunikasi dengan Sekjen PFI untuk menjelaskan perihal unggahan sebelumnya.
Ia tidak bermaksud mendiskreditkan profesi pewarta foto maupun Jurnalis.
"Caption di Instagram adalah opini saya dari sudut penyebaran informasi yang terasa janggal, buat saya," tulis Anji.