Tidak, aku tahu betul bahwa aku lebih sensitif daripada yang lain, dan aku tahu tentang diriku sendiri sampai-sampai itu menakutkan.
Jangan mencuri energi sendiri, dan jaga diri untuk selalu berpikir bahagia dan positif.
Aku rindu ibu. Aku rindu dan ingin merasakan punya ibu.
Aku selalu memendamnya, tidak mengeluarkannya, menyimpannya di dalam.
Aku lebih putus asa daripada siapa pun dan aku ingin merasakan.
Aku lebih dari siapa pun. Sakit .. tidak, aku bisa terluka. Aku lebih dari pantas untuk terluka," tulis Hara dalam buku hariannya.
Dari semua halaman, frasa “Tidak apa-apa” adalah frasa yang paling sering ditulis.
JTBC kemudian membawa buku harian Hara ke profesor psikologi di universitas untuk dianalisis.
Profesor Kim Tae Kyung memperhatikan bahwa Hara terus-menerus menggunakan ungkapan "Tidak apa-apa" seolah-olah dia berusaha meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia memang baik-baik saja.
"Tidak apa-apa. Tidak apa-apa.
Tidak apa-apa. Hara.
Tidak apa-apa. Tidak apa-apa.
Tidak apa-apa. Tidak apa-apa."
Tetapi tulisan yang paling menonjol menurut Profesor Kim adalah ketika Goo Hara berbicara tentang "diizinkan untuk dicintai".