Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM - Pedangdut Jenita Janet menceritakan kehidupannya selama 10 tahun menikah dengan Alif Hedy Nurmaulid.
Jenita Janet mengatakan ketika awal menikah, Alif tak memiliki pekerjaan jelas. Sementara kariernya sebagai penyanyi dangdut terus berkembang.
Seiring popularitasnya, Jenita Janet menggandeng Alif menjadi manajernya. Alif bertugas mengurusi semua pekerjaannya di panggung hiburan.
"Saya tidak mau menelantarkan suami. Daripada uang saya diberikan kepada siapa, lebih baik saya ajak mantan suami (Alif) saya untuk kerja dengan saya," kata Jenita Janet ketika ditemui di Pengadilan Agama Bekasi, Jawa Barat, Selasa (4/8/2020) didampingi tim kuasa hukum, Haposan Hutagalung.
Baca: Mempekerjakan Suaminya yang Pengangguran, Jenita Janet Menangis Ingat Itu Semua
"Mantan suami saya dapat pemasukan 20 persen dari bayaran off air saya yang mencapai ratusan juta setiap event nya," tambahnya.
Wanita bernama asli Jeni Juliana tak menampik kalau 10 tahun menikah, rumah tangganya dengan Alif bagaikan roller coaster yang penuh dengan konflik.
Namun, sebagai seorang istri, Janet menutup rapat-rapat konflik pernikahannya, bahkan sampai tidak diketahui keluarga.
"Nama baik mantan suami saya saat itu tanggungjawab saya, aib suami saya ya itu aib saya. Saya selalu menutupi dari orangtua dan siapapun. Jujur aja saya berusaha backup semuanya supaya orang enggak tahu soal nafkah dan harta ini," ucapnya.
Baca: Mantan Suami Gugat Harta Gono Gini, Pengacara: Padahal Semua Dibeli dari Kerja Keras Jenita Janet
Permasalahan paling utamanya sejak menikah, Jenita Janet tidak diberikan nafkah oleh Alif.
"Saat itu saya tidak mewajibkan dia memberikan nafkah ke saya. Saya selalu tidak mempermasalahkan, karena saya punya uang, karena dia belum ada uang jadi dari saya dulu," jelasnya.
"Ternyata kebiasaan itu terjadi sejak tiga tahun di Jakarta dan mengontrak rumah tahum 2017-an. Ternyata bikin dia nyaman dan keenakan," tambahnya.
Ketika jadwal manggungnya mulai padat, janda kelahiran Bandung, 1 Juli 1987 itu menganggap Alif memiliki banyak uang yang bisa memberikan nafkah kepadanya.
Janet pun memberanikan diri meminta nafkah, karena uang yang ia miliki digunakan untuk membayar cicilan rumah.
"Karena aku nyicil rumah di Pondok Melati, Bekasi dan saya bayar cicilannya, nah tidak ada kesadaran dia bantu mencicil. Saya bilang, dosa loh enggak kasih nafkah istri," katanya.
"Dia enggak ada kesadaran buat ikut mencicil juga. Malah membeli air softgun, action figur, dan koleksi motor gede," tambahnya.
Ketika diminta dan disindir, Jenita Janet tak menampik kalau Alif memberikan respon dan berjanji menafkahinya secara lahir.
"'Berapa kamu bisa kasih aku nafkah dari pemasukan kamu?' Akhirnya dia cuma menyanggupi kasih nafkah Rp 5 juta setiap bulan itu untuk sandang, pangan, papan aku," ujar Jenita Janet.