Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Arie Puji Waluyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Selama 17 tahun menjadi istri kedua, Meggy Wulandari akhirnya bercerai dengan pelawak Kiwil (48). Ternyata perkataan Kiwil jadi pemicu perceraian ini.
Majelis Hakim Pengadilan Agama Cibinong, Jawa Barat sudah memutus perkara perceraian antara Kiwil dan Meggy Wulandari, pada 10 Agustus 2020 lalu.
Meggy sangat bersyukur akhirnya bisa berpisah dari Kiwil. Namun, ia menyadari bahwa sebenarnya, tidak ada seorang wanita yang mau pernikahannya berakhir dengan perceraian.
"Tidak ada satupun wanita yang siap jadi single parents karena tidak ada perempuan yang bercita-cinya bercerai saat berumah tangga," kata Meggy Wulandari yang didampingi kuasa hukumnya, Soraya dalam jumpa pers putusan cerai dengan Kiwil, di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Senin (17/8/2020).
"Ini bukan kondisi yamg diinginkan," tambahnya.
Baca: Cerai Dari Kiwil, Meggy Wulandari Mengaku Tak Minta Harta
Baca: BREAKING NEWS: Meggy Wulandari Umumkan Sudah Resmi Bercerai dari Kiwil
Tentu ada sebuah alasan mengapa Meggy ingin mengakhiri pernikahannya dengan pria bernama asli Wildan Delta itu.
"Kenapa saya bercerai? karena bapak Kiwil terhormat bilang pernikahan dengan saya adalah suatu kesalahan besar dalam hidupnya," ucapnya.
Oleh karenanya, Meggy memilih untuk memutuskan pernikahannya dengan Kiwil yang sudah berjalan selama hampir 17 tahun lamanya.
"Jadi untuk apa melanjutkan suatu rumah tangga kalau dia sendiri sudah menyebut ini kesalahan. Dia juga sudah memilih dan saya juga tidak ingin hidup dengan orang yang menyalahkan rumah tangga sendiri," jelasnya.
Baca: Tak Lagi Dimadu Kiwil, Istri Pertama Tulis Pesan Bahagia: Semua Saya Lewati dengan Doa
-
Baca: Sempat Diusir Istri Pertama Kiwil, Putra Meggy Wulandari Tersenyum Jadi Saksi Sidang Cerai Ibunya
Meggy Wulandari pun mencurahkan isi hatinya. Jauh di lubuk hatinya, sebenarnya, ia tak mau menjadi sosok ayah dan ibu untuk ketiga anak dari pernikahannya dengan Kiwil.
Namun, selama 17 tahun menikah, Meggy merasa tak ada keadilan sampai akhirnya ia merasakan menjadi seorang ayah dan ibu untuk ketiga anaknya.
"Itu adalah konsekuensi yang saya terima. Mau di mampusin, sukurin, terserah. Tapi saya bangga dengan diri saya sendiri. Bukan dibilang pelakor ya, saya bangga menjadi perempuan dan ibu untuk anak-anak," katanya.
"Karena sampai hari ini kami tidak kekurangan, tidak kelaparan, tidak punya utang di luar dan saya bayar sekolah anak-anak saya sendiri, tidak nyusahin dia (Kiwil)," ujar Meggy Wulandari.