News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Saat Tjahjo Kumolo Minta Maaf, Tautannya Diprotes, Sutradara Merasa Belum Merdeka dari Pembajakan,

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tjahjo Kumolo pada webinar Hari Lahir Pancasila, Senin (8/6/2020). / Humas MenPAN-RB

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dunia maya dihebihkan dengan menyebarnya tautan film perjuangan yang dibagikana Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) Tjahjo Kumolo.

 Tjahjo Kumolo akhirnya menghapus twit deretan rekomendasi film perjuangan yang disebarkannya di Twitter.

Ia juga akhirnya meminta maaf kepada Joko Anwar atas kesalahan dan kekhilafannya.

Tjahjo Kumolo kemudian meminta maaf dan menyesal atas tindakannya menyiarkan tautan terkait film perjuangan tanpa seizin pembuat film di akun twitter miliknya @tjahjo_kumolo.

Baca: Menteri Tjahjo Kumolo Bagikan Link Nonton Film Ilegal, Joko Anwar Sentil: Gak Guna 75 Tahun Merdeka!

Baca: Cerita Angga Dwimas Sasongko Tentang Obrolan Terakhirnya dengan Glenn Fredly

Baca: Joko Anwar dan Bumilangit Cinematic Universe Dapat Dukungan dari Presiden Marvel Studios


Tjahjo menjelaskan, bahwa mulanya dia hanya mendapat pesan berantai via aplikasi chat WhatsApp tentang film tersebut.

Lalu, ia menshare di akun twitter milikinya.

"Awalnya saya dikirim teman via WA dan di youtube juga sudah lama beredar. Karena suasana kemerdekaan dan itu film perjuangan bagus ya saya share di twits link tersebut," kata Tjahjo melalui pesan singkat kepada Tribunnews, Senin (17/8/2020).

Tjahjo pun menyampaikan permohonan maaf nya karena ketidakhati-hatian menyebar tautan film perjuangan tanpa seizin pembuat film tersebut.

Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reforrmasi Birokrasi, Tjahjo Kumolo. Tjahjo akan memangkas ASN yang tidak produktif. (Kompas.com)

Ia juga siap bertanggung jawab dengan memberikan kompensasi permohonan maaf terbuka atau tuntutan apa semampunya terhadap tindakan nya.

"Ternyata ada yang protes tidak minta ijin. Ya saya jawab langsung minta maaf. Saya khilaf, saya salah," jelas Tjahjo.

Sebelumnya, Sutradara film Joko Anwar memprotes twit Tjahjo Kumolo yang membagikan tautan link film perjuangan di media sosial twitter.

Tjahjo pun menyadari bahwa tindakannya salah. Oleh karena itu, ia pun mengirim cuitan permintaan maaf.

"Yth Bp Joko Anwar Sutradara Film Perjuangan - saya mendapat kiriman WA koleksi film Perjuanga tersebut - mengingat Hari Kemerdekaan RI - saya berbagi saja kepada Group via Twitts - mohon maaf kalau saya salah dan khilaf - kalau saya harus membayar karena saya berbagi saya siap semampu saya, demikian. Terima kasih," cuit Tjahjo.

Film Sang Pencerah (wikipedia)

Adapun tautan film-film yang disiarkan tanpa izin oleh Tjahjo Kumolo di antaranya film berjudul Cut Nyak Dien, Sang Pencerah, Ketika Bung Karno di Ende, Sang Kiai, Kartini Baru, Jenderal Soedirman, Kereta Api Terakhir, Perawan di Sektor Selatan, Tapal Batas Jenderal Soedirman, Merdeka atau Mati Surabaya 1945.

Selanjutnya, Pejoeang, Enam Jam di Jogja, Janur Kuning, Serangan Fajar, Pasukan Berani Mati, dan Senja Merah di Magelang.

Para Sineas Geger dan Merasa Belum Merdeka dari Pembajak
Dikutip dari Kompas.com, jagat dunia maya Indonesia diramaikan oleh twit kontroversi dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Tjahjo Kumolo yang membagikan tautan film ilegal.

Dalam akun Twitter-nya @tjahjo_kumolo, Tjahjo bermaksud mengajak masyarakat untuk menonton film-film perjuangan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 2020 ini.

Sayangnya, semua film rekomendasi Tjahjo justru berasal dari layanan streaming YouTube yang notabene merupakan unggahan dari pihak tak bertanggung jawab.

Joko Anwar menjadi sineas pertama yang mengeluhkan twit dari Menteri Tjahjo Kumolo.

"Banyak tautan yg dibagikan di sini diunggah secara ilegal tanpa ijin pemilik hak cipta filmnya. Gak ada gunanya kita merayakan 75 tahun merdeka kalau mengambil hak orang lain, apapun alasannya. Gak mungkin juga mengedukasi rakyat ttg HAKI kalau pemerintahnya aja gak paham," tulis Joko Anwar seperti dikutip Kompas.com, Senin (17/8/2020).

Saat dikonfirmasi, Joko Anwar belum sempat memberikan tanggapan lanjutan karena sedang sibuk mengerjakan film barunya.

Joko Anwar saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (7/11/2019). (TRIBUNNEWS.COM/BAYU INDRA PERMANA)

Protes keras juga dilayangkan oleh sutradara sekaligus produser Angga Dwimas Sasongko.

CEO Visinema Pictures ini menyayangkan sikap pejabat negara yang justru tidak mendukung industri kreatif Tanah Air berkembang.

"Sebagian dari link adalah illegal upload karena bukan di-upload oleh kreatornya. 75 tahun merdeka, tapi belum merdeka dari pembajak. Karya anak bangsa gak ada harganya," tulis Angga dalam Twitter-nya.

(Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini