Setelah itu, menurut Elena, Bagus mulai mendiskusikan idenya pada sang sutradara, Wahyu Agung Prasetyo.
Pria yang akrab disapa Agung itu kemudian menyampaikan gagasan tersebut pada Elena.
Namun, Elena mengaku, saat itu, ide film 'Tilik' dirasa mahal untuk dapat direalisasikan.
"Dia (Bagus) merasa oke ini kalau ditarik ke film. Akhirnya diobrolin ide itu ke sutradara, Mas Wahyu Agung Prasetyo, lalu Mas Agung menyampaikan ke saya sebagai produsernya."
"Menurut saya waktu itu, Tilik sangat jauh sekali direalisasikan filmnya karena budget otomatis," ujar Elena.
Elena menyebutkan, ia membayangkan betapa banyaknya biaya yang diperlukan untuk memproduksi film tersebut.
Akhirnya, tim pun memutuskan untuk menampung terlebih dahulu ide cerita dari Bagus.
"Bayangan saya waktu itu budget-nya pasti sangat besar karena pakai truk, belum lagi teknis kamera dan segala macam, tapi kami tampunglah itu sebagai ide, kami taruh di bank ide," kata Elena.
Sampai akhirnya, Elena menambahkan, mereka kemudian menemukan jalan untuk dapat merealisasikan film Tilik melalui program yang diusung oleh Dinas Kebudayaan DIY.
"Ketika kami akhirnya siap, ada program dari Dinas Kebudayaan DIY, ada hak istimewa untuk perfilman."
"Kami ajukan ide itu, kami ajukan naskah, kami ajukan ke sana lalu pitching lolos juga, akhirnya kami diberikan sejumlah dana untuk direalisasikan film Tilik itu," beber Elena.
Baca: Deretan Kalimat Menohok Bu Tejo dalam Film Tilik yang Kini Viral, Dadi Wong Ki Yo Sing Solutip
Menurut Elena, proses produksi film Tilik memakan waktu sekitar 8-9 bulan lamanya.
Sedangkan, proses pengambilan gambar atau syuting hanya berjalan selama empat hari saja.
"Jadi ide ini dari 2016 terus lanjut 2018 awal, jadi kalau ditotal sampai film jadi itu 8 sampai 9 bulan, tapi kalau syutingnya doang cuma 4 hari," kata Elena.