TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini, film pendek berjudul 'Tilik' tengah ramai diperbincangkan masyarakat.
Film berbahasa Jawa yang menceritakan perjalanan warga desa menjenguk lurahnya dengan diwarnai gunjingan tersebut sukses menyita perhatian publik.
Kata 'Tilik' pun kini menjadi trending topic di Twitter.
Hingga Kamis (20/8/2020), pukul 12.35 WIB, sudah lebih dari 29 ribu tweet yang membicarakan film Tilik.
Selain itu, karakter utama dalam film tersebut, Bu Tejo, tampak begitu melekat di benak para penonton.
Nama Bu Tejo pun menjadi trending topic selama dua hari terakhir ini.
Di balik kesuksesan film produksi Ravacana Films yang bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada 2018 ini, terdapat perjalanan panjang yang mengiringi.
Produser Film Tilik, Elena Rosmeisara, mengungkap kisah di balik film pendek yang sedang trending tersebut.
Elena menyebutkan, ide cerita dalam film Tilik telah muncul sejak 2016 silam.
Baca: Mengapa Sosok Bu Tejo Terlihat Sangat Nyinyir? Produser Film Tilik Jelaskan Alasannya
Menurut Elena ide tersebut mucul saat sang penulis skenario, Bagus Sumartono, melihat fenomena tilik (dalam bahasa Jawa berarti menjenguk) di Jogja.
"Itu bermula dari penulis skenario kami, Mas Bagus Sumartono, melihat fenomena tilik itu ada di rumah sakit di kota Jogja, jadi memang di kawasan kota gitu," ungkap Elena saat dihubungi Tribunnews.com melalui sambungan telepon, Kamis (20/8/2020).
Elena menambahkan, saat itu Bagus melihat rombongan warga menjenguk di rumah sakit dengan menggunakan truk.
Hal itu pun dinilai menarik bagi Bagus.
"Terus menurut dia ini agak unik gitu, ternyata ada kegiatan itu sampai di kota Jogja dan waktu itu mobil truk itu masih boleh mengangkut manusia, belum ada aturan pelanggarannya gitu," bebernya.
Baca: Kisah di Balik film Tilik yang Kini Viral, Proses Produksi Hingga 9 Bulan & Para Pemain Improvisasi
Setelah itu, menurut Elena, Bagus mulai mendiskusikan idenya pada sang sutradara, Wahyu Agung Prasetyo.
Pria yang akrab disapa Agung itu kemudian menyampaikan gagasan tersebut pada Elena.
Namun, Elena mengaku, saat itu, ide film 'Tilik' dirasa mahal untuk dapat direalisasikan.
"Dia (Bagus) merasa oke ini kalau ditarik ke film. Akhirnya diobrolin ide itu ke sutradara, Mas Wahyu Agung Prasetyo, lalu Mas Agung menyampaikan ke saya sebagai produsernya."
"Menurut saya waktu itu, Tilik sangat jauh sekali direalisasikan filmnya karena budget otomatis," ujar Elena.
Elena menyebutkan, ia membayangkan betapa banyaknya biaya yang diperlukan untuk memproduksi film tersebut.
Akhirnya, tim pun memutuskan untuk menampung terlebih dahulu ide cerita dari Bagus.
"Bayangan saya waktu itu budget-nya pasti sangat besar karena pakai truk, belum lagi teknis kamera dan segala macam, tapi kami tampunglah itu sebagai ide, kami taruh di bank ide," kata Elena.
Sampai akhirnya, Elena menambahkan, mereka kemudian menemukan jalan untuk dapat merealisasikan film Tilik melalui program yang diusung oleh Dinas Kebudayaan DIY.
"Ketika kami akhirnya siap, ada program dari Dinas Kebudayaan DIY, ada hak istimewa untuk perfilman."
"Kami ajukan ide itu, kami ajukan naskah, kami ajukan ke sana lalu pitching lolos juga, akhirnya kami diberikan sejumlah dana untuk direalisasikan film Tilik itu," beber Elena.
Baca: Deretan Kalimat Menohok Bu Tejo dalam Film Tilik yang Kini Viral, Dadi Wong Ki Yo Sing Solutip
Menurut Elena, proses produksi film Tilik memakan waktu sekitar 8-9 bulan lamanya.
Sedangkan, proses pengambilan gambar atau syuting hanya berjalan selama empat hari saja.
"Jadi ide ini dari 2016 terus lanjut 2018 awal, jadi kalau ditotal sampai film jadi itu 8 sampai 9 bulan, tapi kalau syutingnya doang cuma 4 hari," kata Elena.
"Jadi lama di proses naskah karena Dinas Kebudayaan DIY kan melalui tahap supervisi gitu jadi banyak hal-hal yang harus disesuaikan juga."
"Untuk lolos akhirnya dari tahap supervisi dan kami menyatakan ini tayang draft secara naskah, itu mungkin sekitar 3 bulan sampai 4 bulanan, editing 2 sampai 3 bulanan gitu, jadi lamanya di pra dan pasca," jelasnya.
Proses Pemilihan Pemeran
Sementara itu, Elena menceritakan, pemilihan pemeran dalam film ini tetap dilakukan melalui proses casting.
Namun, ia mengaku, empat karakter utama dalam film Tilik sudah memiliki pemain yang disasar.
Di antaranya yaitu tokoh Bu Tejo yang diperankan Siti Fauzi alias Ozi, Yu Ning diperankan Brilliana Desy, Bu Tri diperankan Angeline Rizky, hingga Yu Sam yang diperankan Dyah Mulani.
"Jadi setelah baca naskah, kami jadikan draft satu lah, kami udah bayangin."
"Aku bayanginnya yang jadi Bu Tejo itu adalah si Mbak Ozi itu karena karakternya dia biasanya bermain di film atau bahkan teater itu yang memang cerewet, membawa mood ceritanya jadi lebih segar, jadi saya merasa Bu Tejo ini Mbak Ozi aja deh," jelas Elena.
Baca: Kisah Dibalik Layar Film Tilik: Berawal dari Fenomena Ngrasani, Ini Cerita dari sang Sutradara
Lebih lanjut, Elena menyebutkan, film Tilik ini baru dipublikasikan di YouTube pada 17 Agustus 2020 lalu.
Menurut Elena, film tersebut langsung menjadi trending pada saat itu juga.
Awalnya, Elena mengaku, ia dan teman-temannya masih merasa biasa saja karena hanya beberapa orang yang mengetahui film tersebut.
Namun, di hari berikutnya, film Tilik mendapat respons yang begitu ramai dari masyarakat.
Elena pun mengaku terharu dengan pencapaian tersebut.
"Tanggal 17 itu sudah trending tapi trending ke berapa gitu terus ya sudah kami masih biasa saja karena masih hanya beberapa orang lah yang review, yang komentar, segala macam."
"Mulai tanggal 18 sampai hari ini, waduh kami sampai gemeteran sendiri, kami nggak nyangka orang-orang yang kami panuti, kami idolakan pun me-review film kami dan membantu mempromosikan film kami. Sangat haru biru sekali sih momen ini," ungkap Elena.
Sebagai informasi, Film Tilik sendiri merupakan pemenang untuk Kategori Film Pendek Terpilih pada Piala Maya 2018.
Selain itu, juga menjadi Official Selection Jogja-Netpac Asian Film Festival (JAFF) 2018 dan Oficial Selection World Cinema Amsterdam 2019.
(Tribunnews.com/Widyadewi Metta)