"Sejauh ini paling gangguan pencernaan di lambung aja sih," tutur Somet.
Somet mengatakan tak tahu pasti soal berapa lama Barli menderita penyakit tersebut.
Akan tetapi ada kemungkinan bahwa Barli telah merasakan sakit pada badannya.
Ia pun menuturkan bahwa Barli sendiri tak pernah bercerita mengenai penyakitnya itu.
Semenjak pindah ke Bali, baru diketahui bahwa penyakit Barli sudah cukup parah.
Oleh karena itu sebelum meninggal dunia, ia mendapatkan perawatan medis di rumah sakit selama dua minggu.
"Sebenarnya mungkin udah beberapa lama ya, karena Kak Barli itu nggak pernah cerita segala macemnya," ungkap Somet.
"Karena udah pindah ke Bali, jadi dia baru merasakan dan pas sakit udah lumayan cukup parah."
"Jadi makannya dia harus dirawat kurang lebih dua minggu di rumah sakit di Bali," imbuhnya.
Baca: Tangisan Sang Bunda di Makam Barli Asmara, Ucapkan Maaf
Baca: Isak Tangis Keluarga dan Harunya Suasana Pemakaman Desainer Barli Asmara
Somet menuturkan Barli telah memutuskan untuk pindah ke Bali per tahun 2020 ini.
Ia menerangkan desainer kelahiran Kota Bandung itu menetap di pinggiran Pulau Bali yang jauh dari perkotaan.
Meski meninggal dunia di Bali, pihak keluarga besar sempat ada keinginan untuk memakamkan Barli di Jakarta.
Somet menuturkan, ada kemungkinan pilihan keluarga untuk memakamkan di Bali karena kondisi pandemi Covid-19.
Di mana dalam situasi sekarang ini agak kesulitan untuk mengurus pengiriman jenazah.