3.22: Bagaimana aku bisa percaya ibuku berkata yang sebenarnya, Yoongi? Aku tidak percaya lagi padanya.
Dia datang hari ini untuk minta maaf dan mulai menangis, tapi alasan dia menangsi sepertinya lebih karena masalahnya daripada rasa sakitku, atau aku yang merasa seperti itu. Aku tidak mempercayai ibuku, ini sangat menyakitkan.
3.25: Dia selalu mengumpat padaku, dia terus mempermalukanku, membenciku, menyuruhku mati atau mengatakan dia akan membunuhku.
Kenapa dia memanggilku jalang. Tanganku mulai gemetar, bisakah aku berhenti? Maaf Yoongi.
3.47: Saat berumur 12-13 tahun, aku selalu berpikir setiap rumah sama dengan rumahku. Maksudku, semakin aku kesal, semua orang juga akan kesal.
Jadi aku selalu berkata pada diri sendiri bahwa aku tidak berhak menyesal, semua orang mengalami hal yang sama, Yoongi.
3.52: Aku gemetaran seperti orang gila sekarang. Jika aku tidak terlalu memikirkannya, tidak akan terjadi apa-apa. Seharusnya aku tidak berpikir Yoongi, bagaimana aku melakukannya?
3.55: Dua tahun lalu aku menyadari bahwa tidak semua orang mengalami apa yang aku alami. Kali ini aku berpikir ada orang yang hidup jauh lebih buruk dariku dan aku tidak punya hak untuk marah atau bicara.
Mereka benar dalam segala hal yang mereka lakukan terhadapku karena aku bukan anak sempurna.
4.01: Apa yang akan kulakukan jika aku mati malam ini dan ayahku mengejar karena dia membenciku? Akankah Tuhan yang tidak bisa melindungiku di dunia ini, melindungiku dari ayah ketika aku pergi padaNya?
Atau akankah aku juga menderita di sana? Yoongi aku takut, aku lebih takut pada ayahku daripada mati. Kenapa hidupku seperti ini?
4.06: Ibuku berkata bahwa aku harus bertahan dua tahun lagi dan masuk kuliah. Selama dua tahun juga, dia akan menutup mata akan hal ini karena aku akan terus dihujani kata-kata kotor ayahku dan membunuh jiwaku.
Aku tidak bisa bertahan selama dua tahun, aku tidak bisa mengatasinya. Mereka bukan orang tua yang buruk, aku anak yang nakal, aku tahu itu. Maaf.
4.22: Aku tahu ayahku tidak akan membunuhku. Dia tidak akan melakukannya. Dia banya sekali berkata "bunuh diri" "kamu adalah hal terburuk yang pernah terjadi padaku" atau "ambil senjata, tembakkan di kepalamu suatu hari dan kemudian aku akan terus hidup."