Ketika pria yang diduga menipu dirinya pulang ke Indonesia, pria itu tak membawa tas pesanan Vien Tasman.
Pria tersebut beralasan proses transaksinya belum selesai karena adanya huru hara di Hongkong saat ia membeli tas.
"Terus singkat cerita kita ketemua dia nggak bawa tasnya, terus saya tanya 'mana tas aku?' kata dia terkendala sama huru hara di Hongkong. Dia bayar pake dua kartu yang pertama bisa yang kedua mati lampu dan eror," tutur Vien Tasman.
"Katanya mau balikin uang tapi nunggu dua minggu, saya maunya balikin aja tapi dia mastiin kalo itu dua minggu ‘itu dua minggu loh yakin?’ Gitu katanya," lanjutnya.
Diduga Bukan Beli di Hongkong
Selang beberapa minggu pria itu pun memberikan tas yang diinginkan ibunda Rachel Venya itu.
Namun, rupanya itu bukanlah tas yang ia pesan karena membelinya bukan dari toko yang ada di Hongkong.
"Terus dia bawain tasnya, tapi ternyata dia bohong dia nggak beli di Hongkong tapi beli di sosialita yang juga kerjanya dokter. Saya lihat bukti pembeliannya itu Madrid bulan Maret lalu," ujarnya.
"Saya pikir dokter itu juga dari Hongkong ternyata itu tas sudah lama dan belinya di Madrid. Saya bilang kalo beli di reseller saya mah banyak temen yang jual, saya maunya di toko dan asli," tegasnya.
Hingga kini belum ada itikad baik dari pria berinisial F tersebut. Ibunda Rachel Venya itu pun membuat laporan dengan dugaan penipuan dan menjerat pria tersebut dengan pasal 378 dan 372 KUHP Ancaman 4 tahun.
Selain rugi materi, Vien Tasman juga merasa rugi waktu karena beberapa kali harus memenuhi panggilan polisi atas laporannya yang dilakukan pada Desember 2019 lalu.
Vien Tasman membeberkan pria yang diduga menipu dirinya itu merupakan teman sepergaulannya yang juga menjabat sebagai ketua Selebriti Anti Narkoba Indonesia (SANI).
"Udah kenal setahunan, dia tuh ketua SANI, Selebriti Anti Narkoba Indonesia, kita emang sering nongkrong sama dia. Gimana nggak percaya dia kan ketua," beber ibunda Rachel Venya.