Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Peramana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Happy Hariadi selaku mantan istri kedua Halilintar Anofial Asmid benarkan adanya nafkah untuk anaknya, Mubarokah.
Akan tetapi Happy mengaku nafkah dari ayah Atta Halilintar tersebut diberikan oleh Anofial setelah ia melapor di Lembaga Perlindunga Anak Indonesia (LPAI) tahun 2019.
Hal tersebut disampaikan Happy Hariadi usai dirinya menjalani pemeriksaan di Polres Metro Jakarta Selatan terkait laporannya.
"Iya ada (nafkah) itu setelah kami buat laporan," kata Happy Hariadi saat ditemui di Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (21/9/2020).
"Ini setelah masuk laporan ke LPAI dia baru memberikan nafkahnya. Selain itu gak pernah ada," lanjut Ikhsan selaku tim kuasa hukum Happy.
Baca: Buku Otobiografi Gen Halilintar Jadi Alasan dan Bukti Happy Hariadi, Mantan Istri Kedua Anofia Lapor
Baca: Temui Mubarokah, Anak Ayahnya dan Istri Kedua, Atta Halilintar Katakan Hal Ini Pada Sang Adik
Sayangnya, nafkah tersebut tak diberikan secara langsong oleh Anofial kepada anaknya itu. Ia justru meminta asistennya yang memberikan.
"Yaa itu dia, sudah tahu anaknya posisi sama saya harusnya dia sendiri yang datang. Ini malah asistennya yang datang," ujar Happy.
Happy pun berpesan kepada Halilintar Anofiak Asmid yang untuk memperlakukan anaknya sama dengan anak-anaknya yang lain.
Baca: Selalu Mengaku Sibuk, Ayah Atta Halilintar Tak Dampingi Happy Hariadi Saat Melahirkan Anak mereka
Baca: Mantan Istri Kedua Ayah Gen Halilintar Mengadu ke LPAI, Sebut Anaknya Sejak Lahir Tak Dinafkahi
"Rangkul anak itu (Mubarokah) seperti anak-anak lain karena dia memiliki hak yang sama," ungkap Happy.
"Apalagi dia anak perempuan tanggung jawabmu itu sampai menikah nanti kalau kamu paham agama," terangnya.
Seperti diketahui, Happy Hariadi, mantan istri kedua dari Halilintar Anofial Asmid atau yang akrab disapa Anofial Halilintar, ungkap alasan membuat laporan rerkait dugaan penelantaran dan diskriminasi anak.
Lapor Setelah Buku Otobiografi Gen Halilintar
Diawali dengan aduannya ke Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) beberapa tahun lalu.
Happy Hariadi mengaku laporannya itu didasari buku otobiografi milik Gen Halilintar, My Family My Team yang dirilis 2015 silam.