Pamungkas menyebut jika ia mengalami setengah tuli.
“Karena dicangkok efeknya ke THT, kuping gue saat umur 6 tahun (enggak bisa dengar) sampai umur 18 tahun,” kata Pamungkas.
Orangtua Pamungkas pun sempat merahasiakan kondisi tersebut.
Hingga Pamungkas didaftarkan oleh orangtuanya untuk les drumm agar merangsang indera pendengarannya.
"Enggak ada yang kasih tahu, sampai (dulu) turun pesawat Ambon-Jakarta, (waktu tempuh) 4,5 jam waktu itu. Naik pesawat dengung itu enggak hilang 3 hari. Nyokap gue bilang ke dokter saja, ternyata diceritain," ucapnya.
Hingga akhirnya, indera pendengarannya dapat berfungsi normal kembali.
(Tribunnews.com/Ayumiftakhul)